Dua Kapal Nelayan Rokan Hilir Ditangkap Otoritas Malaysia, HNSI Pastikan Tak Ada Unsur Illegal Fishing
Riau12.com-BAGANSIAPIAPI – Dua kapal nelayan asal Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau, ditangkap oleh otoritas Malaysia pada Kamis (5/11) sekitar pukul 08.00 WIB. Penangkapan tersebut dibenarkan Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Rokan Hilir, Jaswadi.
Kedua kapal yang ditangkap yakni KM Willy Sukses 4 nomor 877/PFF dengan tekong bernama Melis dan empat anak buah kapal (ABK) masing-masing Hamran, Adi, Jefri, dan Idut, serta KM Kian Uong nomor 1058/PPF dengan tekong bernama Samsudin dan empat ABK lainnya, yakni Edi, Iram, Robi, dan Risi.
Menurut Jaswadi, kedua kapal tersebut ditangkap saat berada di posisi koordinat 59.200 dan 03.400, setelah tanpa sengaja memasuki perairan Malaysia. Para nelayan saat itu sedang berusaha mengambil jaring yang terputus akibat gelombang besar dari kapal tanker yang melintas. Tidak lama kemudian, kapal patroli Malaysia datang dan menarik mereka ke Pulau Indah, Malaysia.
“Nelayan kita masuk ke wilayah Malaysia bukan untuk menangkap ikan, melainkan untuk mengambil jaring yang terputus. Posisi jaring itu memang berada di perairan Malaysia,” jelas Jaswadi, Senin (10/11) sore di Pelabuhan Bagansiapiapi.
Ia menegaskan tidak ada unsur tindak pidana illegal fishing dalam kejadian tersebut. “Karena jaring terputus, mereka terpaksa masuk ke wilayah Malaysia. Tidak ada niat untuk menangkap ikan secara ilegal,” tambahnya.
Meski ditangkap, kondisi para nelayan dilaporkan dalam keadaan baik. Mereka mendapat makanan dan perlakuan layak dari pihak Kerajaan Diraja Malaysia. “Kerajaan Malaysia tetap memperlakukan tekong dan ABK dengan baik. Kami berterima kasih atas perhatian yang diberikan,” kata Jaswadi.
HNSI Rokan Hilir juga mengapresiasi langkah cepat Wakil Bupati Rokan Hilir Jhony Charles, yang akan menemui Konsulat Malaysia di Pekanbaru untuk membahas penyelesaian kasus ini.
Selain itu, Bupati Rokan Hilir H. Bistamam dikabarkan telah dihubungi dan berencana melakukan kunjungan ke Kuala Lumpur dalam waktu dekat guna membicarakan solusi diplomatik atas penangkapan dua kapal nelayan tersebut.
Jaswadi berharap Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia segera menjalin komunikasi dengan pihak Malaysia untuk mencari solusi terbaik agar para nelayan bisa segera dipulangkan.
“Pihak keluarga sangat terpukul. Kami mohon kepada kerajaan Malaysia agar segera melakukan negosiasi dan memulangkan nelayan kami,” ujarnya.
Penangkapan dua kapal ini menjadi perhatian serius masyarakat pesisir Rokan Hilir. Warga berharap peristiwa serupa tidak terulang dan koordinasi antarnegara bisa diperkuat agar nelayan tidak kembali menjadi korban pelanggaran batas wilayah laut.
HNSI Rokan Hilir memastikan akan terus mengawal proses diplomasi dan memperjuangkan hak-hak nelayan agar tetap terlindungi dalam situasi apa pun.
Komentar Anda :