Senin, 13-Oktober-2025 | Jam Digital
16:00 WIB - Gemilang! Siswa Riau Boyong 12 Medali di OSN 2025, Bukti Kualitas Anak Negeri Lancang Kuning | 15:58 WIB - DPRD Riau Desak Pemprov Segera Sahkan RKPD 2026, Khawatir Pembahasan APBD Molor | 15:50 WIB - Muammar Alkadafi: Alih Status PPPK Jadi PNS Tak Timbulkan Beban Fiskal, Anggaran Sudah Ada | 15:36 WIB - Dana Siap, Dokumen Tak Lengkap: DPRD Riau Soroti Keterlambatan Gaji Guru ASN | 15:18 WIB - Banjir Tak Kunjung Usai, Pemko Pekanbaru Siapkan Sistem Biopori untuk Kurangi Genangan | 14:52 WIB - Pengemis Raup Rp18 Juta per Bulan di Pekanbaru, Ekonom: Ini Bukan Lagi Soal Sosial, tapi Bisnis!
 
Riau Gencar Lakukan Penyuluhan Kesehatan di Sinaboi, Setelah 1.000 Kasus Malaria Ditemukan
Senin, 13-10-2025 - 14:51:25 WIB

TERKAIT:
   
 

Riau12.com-ROKAN HILIR – Tim Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Riau bersama tim ahli dari Laboratorium Kesehatan Masyarakat Kota Batam turun langsung ke Kecamatan Sinaboi, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), untuk melakukan penyuluhan kesehatan dan pencegahan penularan malaria.

Langkah ini dilakukan karena wilayah Sinaboi ditetapkan sebagai daerah reseptif malaria atau daerah dengan risiko tinggi penularan penyakit tersebut. Berdasarkan data Diskes Riau, hingga tahun 2025 telah ditemukan lebih dari 1.000 kasus malaria di kecamatan tersebut.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, NS Widodo SKep, menjelaskan bahwa kegiatan penyuluhan dilakukan di sekolah-sekolah dan kepada masyarakat sekitar yang berisiko tinggi terpapar malaria.

“Tim kami juga memberikan bantuan kelambu, melakukan indoor residual survey, mass blood survey, serta monitoring dan evaluasi terhadap ikan pemakan jentik nyamuk,” ujar Widodo, Senin (13/10/2025).

Widodo menambahkan, Sinaboi menjadi wilayah dengan jumlah kasus malaria tertinggi di Kabupaten Rokan Hilir, mengalahkan Kecamatan Pasir Limau Kapas yang tercatat memiliki sekitar 500 kasus.

“Kasus malaria di Sinaboi mengalahkan jumlah kasus di Kecamatan Pasir Limau Kapas. Mobilisasi penduduk yang tinggi di daerah tersebut memerlukan aksi segera lintas program dan sektor secara terpadu untuk mengatasinya,” jelasnya.

Meskipun angka kasus cukup tinggi, Widodo menegaskan belum ada korban jiwa akibat malaria di wilayah tersebut. Hal ini berkat penanganan cepat yang dilakukan petugas kesehatan di berbagai tingkatan.

“Tidak ada korban jiwa karena penanganan cepat dari puskesmas pembantu hingga rumah sakit. Tim di lapangan bekerja sigap untuk mencegah penyebaran lebih luas,” tutupnya.




 
Berita Lainnya :
  • Riau Gencar Lakukan Penyuluhan Kesehatan di Sinaboi, Setelah 1.000 Kasus Malaria Ditemukan
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    9 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved