Kordinator Lapangan, Muhajirin Siringgo-ringgo, menjelaskan aksi ini merupakan lanjutan dari laporan pihaknya ke Mabes Polri pada awal Mei 2025 lalu. Pihaknya berharap Polda Riau menindak lanjuti laporannya tersebut.

"Dugaan ini telah kita laporkan ke Mabes Polri, informasinya laporan itu dilimpahkan ke Polda Riau," ujarnya di sela aksi tersebut.

Ia percaya, Polda Riau akan memproses laporannya itu secara transparan.

Muhajirin menjelaskan, dugaan ijazah palsu tersebut telah pihaknya selidiki beberapa waktu lalu. Dimana sebelumnya pihaknya menemukan kejanggalan seperti adanya keterangan bahwa H. Bistamam disebut tamat dari SDN 11 yang saat ini menjadi SDN 31 pada tahun 1962. Padahal, sekolah tersebut berdiri pada tahun 1967.

“Dari temuan itu kita menduga ada indikasi ijazah Bupati Rohil asli tapi palsu," bebernya

Pihaknya prihatin jika dugaan tersebut terbukti. Sehingga menciderai kepercayaan masyarakat dan dunia pendidikan.(***)

Sumber: Riauterkini