Hal itu setelah ombak besar dan angin kencang sering menerjang perairan di kawasan itu secara tiba-tiba. Kondisi itu dikhawatirkan dapat membahayakan aktivitas angkutan laut dan nelayan setempat.

Kondisi ini sudah terjadi sejak beberapa hari belakangan ini. Tidak hanya di perairan pesisir, perairan yang berada lintasan Selat Malaka juga begitu.

“Kita sudah ingatkan angkutan laut dan nelayan untuk waspada saat beraktivitas di laut,” terang Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Panipahan, Tonny E Bokty, SE, MHum, Rabu (18/9/2024).

Imbauan serupa juga ditujukan kepada nahkoda dan anak buah kapal (ABK) yang melayani angkutan laut di kawasan perairan Rohil.

Saat ini di Rohil ada angkutan laut berupa fery penumpang dengan rute Panipahan-Tanjung Balai Asahan di Sumatera Utara dan Panipahan-Bagansiapiapi.

“Para nelayan dan angkutan laut kamk ingatkan untuk selalu memperhatikan kondisi cuaca sesuai dengan informasi terkini dari pihak BMKG Rohil,” tambahnya.

Yang tak kalah penting, para pelaku angkutan laut dan nelayan juga ditekankan untuk mematuhi aturan terkait standar keamanan saat ke laut.

Informasi yang dirangkum dari berbagai sumber, juga membenarkan keterangan pihak KEEP tersebut.

Sejak beberapa hari belakangan ini, kondisi perairan Panipahan sekitarnya atau di bagian pesisir Rokan Hilir yang berada di lintasan Selat Melaka, memang kurang bersahabat.

Dimana gelombang laut, angin dan curah hujan sering terjadi dan berubah seketika.

Saat berita ini dirilis, terpantau suhu udara 25 derajat celsius dengan kelembapan udara 97 persen,kecepatan angin 6 km per jam. Sedangkan arah angin berasal dari Tenggara dengan pasang surut 1009 serta tinggi ombak 0,4 meter.(***)

Sumber: Goriau