Jalan Tol Permai Mempercepat Perjalanan, Tapi Pedagang Lokal Terimbas Sepinya Pelintas
Kamis, 16-10-2025 - 12:01:19 WIB
Riau12.com-BENGKALIS – Jalan Tol Pekanbaru-Dumai yang telah beroperasi beberapa tahun terakhir memangkas waktu perjalanan secara signifikan. Perjalanan dari Pekanbaru menuju Dumai yang sebelumnya memakan waktu hingga empat jam, kini bisa ditempuh hanya dua jam melalui tol.
Meski hal ini menguntungkan pengendara, sejumlah pedagang di jalur lama mulai merasakan dampak negatif dari keberadaan tol. Hariyadi, salah seorang pedagang pecel lele di Kecamatan Pinggir, mengaku penjualannya menurun drastis karena kendaraan pribadi jarang melintas.
“Sangat terasa turun pembeli sejak tol buka. Biasanya kendaraan roda empat singgah setiap malam, tapi sekarang bisa dihitung dengan jari, bahkan beberapa malam sama sekali tidak ada yang singgah,” ujar Hariyadi, Kamis (16/10/2025).
Sebelum adanya tol, Hariyadi mencatat setiap malam belasan kendaraan pribadi berhenti membeli pecel lele di warungnya. Saat ini, jumlah pembeli dari kendaraan pribadi hanya sekitar empat sampai lima orang, dan itu pun tidak setiap hari.
Beberapa pelanggan tetap datang dari kalangan pengendara angkutan barang yang masih melewati jalur lama. Namun, jumlah mereka jauh lebih sedikit dibandingkan kendaraan pribadi, dengan rata-rata satu kendaraan hanya membawa dua orang, supir dan kernet.
Meski begitu, Hariyadi tetap berjualan seperti biasa karena warungnya juga memiliki pelanggan lokal yang setia. “Syukurnya kami masih punya pelanggan lokal, jadi dampaknya tidak terlalu parah. Namun omset harian tetap menurun dibanding sebelum tol ada,” tambahnya.
Jalan Tol Pekanbaru-Dumai, yang dikenal sebagai Tol Permai, merupakan ruas tol terpanjang di Riau dengan panjang 131,48 kilometer. Tol ini menjadi bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) yang bertujuan mempercepat pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan.
Keberadaan tol ini memang mempercepat mobilitas masyarakat dan barang, namun secara langsung mempengaruhi aktivitas ekonomi pedagang di jalur lama. Pihak pedagang berharap adanya solusi atau program pendukung agar usaha lokal tetap hidup meskipun lalu lintas kendaraan pribadi menurun.
“Kalau bisa ada fasilitas atau kampanye agar masyarakat tetap membeli dari pedagang lokal di jalur lama, tentu ini membantu kami,” kata Hariyadi menutup.
Komentar Anda :