www.riau12.com
Minggu, 07-Desember-2025 | Jam Digital
07:13 WIB - Bajaj Listrik Viral di Pekanbaru, DPRD Minta Regulasi Jelas sebelum Beroperasi | 07:03 WIB - Incar Kursi Pimpinan DPRD 2029, PKB Bengkalis Perkuat Kader Lewat Sekolah Perubahan | 16:00 WIB - Abrasi di Bengkalis Memperburuk, 121 Kilometer Pesisir Masuk Kategori Kritis | 15:50 WIB - Tradisi Kemanusiaan PKS: Pemotongan Gaji Pejabat untuk Ringankan Beban Korban Bencana | 15:43 WIB - Bupati Siak Kumpulkan Ahli Pengairan Cari Solusi Kekeringan Petani Bungaraya | 15:38 WIB - Deforestasi Nasional Turun 23 Persen, Menhut Sebut Aceh, Sumut, dan Sumbar Ikut Menyusut
 
30 Gajah Liar di Tesso Tenggara Dipantau Lewat GPS Collar, Upaya Konservasi Gajah Sumatera
Senin, 10-11-2025 - 15:39:46 WIB
TERKAIT:
   
 

Riau12.com-PEKANBARU – Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Provinsi Riau memasang GPS Collar pada kelompok gajah liar di Kantong Tesso Tenggara, Kabupaten Pelalawan. Langkah ini dilakukan untuk memantau pergerakan kelompok gajah yang diketahui berjumlah 30 ekor di wilayah tersebut.


Kepala Balai Besar KSDA Riau, Supartono, menjelaskan, GPS Collar dipasang pada gajah betina dewasa berusia 40 tahun. Pemilihan individu betina ini karena kondisinya sehat dengan estimasi berat badan 3,3 ton, serta merupakan gajah dominan yang sering diikuti oleh gajah lainnya.


“Berdasarkan data yang ada, saat ini jumlah individu di Kantong Tesso Tenggara sebanyak 30 ekor. GPS Collar dipasang kepada gajah betina dewasa,” jelas Supartono, Senin (10/11).


Pemasangan alat dilakukan pada Kamis (6/11) dengan bantuan dua gajah jinak dari Pusat Latihan Gajah (PLG) Minas. Menurut Supartono, langkah ini merupakan bagian dari pembangunan sistem peringatan dini (early warning system) untuk mitigasi interaksi negatif antara manusia dan gajah liar, sekaligus memetakan pergerakan gajah di kantong tersebut.


Penggunaan teknologi GPS Collar juga bertujuan memperkuat basis data sebagai dasar pengambilan keputusan dalam upaya perlindungan dan konservasi Gajah Sumatera. Hal ini diharapkan dapat mewujudkan harmoni hidup berdampingan antara manusia dan satwa liar.


Setelah pemasangan, Balai Besar KSDA Riau bersama pihak terkait akan melakukan pemantauan dan pengolahan data GPS Collar. Dengan alat ini, interaksi gajah liar dapat diketahui lebih dini sehingga penanganannya lebih cepat dan efektif.


“Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan terhadap pemasangan GPS Collar ini dan kami berharap kolaborasi ini tetap terjaga untuk mendukung upaya konservasi gajah di Bumi Lancang Kuning,” tutup Supartono.


 




 
Berita Lainnya :
  • 30 Gajah Liar di Tesso Tenggara Dipantau Lewat GPS Collar, Upaya Konservasi Gajah Sumatera
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    7 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    8 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    9 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved