Hal tersebut dapat dilihat dalam rekap data harian pengangkutan sampah oleh PT MIG, jumlah tonasenya hanya berkisar 300-340 ton perhari, bahkan pada hari Sabtu dan Minggu Tonasenya dibawah angka 300 ton. Padahal pihak DKP telah memberikan ambang batas pengangkutan sampah perhari sebesar 305 ton perharinya.

"Maka dari itu, hari ini mereka kita panggil semua, menanyakan apa kendala mereka dalam melakukan pengangkutan sampah ke TPA. Jika hal seperti ini tidak dilakukan perubahan maka besar kemungkinan kontrak PT MIG akan kita putus," tegas Edwin Supradana selaku Kepala Dinas DKP kota Pekanbaru, Selasa (16/02/2016).

Kemudian, Edwin juga mengatakan peluang PT MIG mendapatkan surat peringatan (SP) II sangatlah besar pasalnya dalam bulan ini saja pihaknya telah melakukan teguran sebanyak dua kali.

"Jika mereka mendapat terguran dua kali lagi, maka SP II akan kita layangkan. Ingat SP ini hanya kita berikan tiga kali, ini semua tergantung pada PT MIG mau berubah atau tidak, kalau tidak siap-siap saja diputus kontraknya," pungkas Edwin.

Dilain pihak, Direktur Utama PT MIG Muhammad Husni mengakui kelemahan pihaknya saat ini dalam pengangkutan sampah ke TPA. Hal itu karena pihaknya masih dalam masa penjajakan wilayah dan lokasi tempat-tempat penumpukan sampah.

"Memang sudah tiga bulan berjalan kontrak kita, namun kita masih dalam tahap belajar, evaluasi akan terus kita lakukan, kita berharap kedepan seluruh pekerja PT MIG akan bekerja lebih optimal dalam pengangkutan sampah di delan kecamatan sekota Pekanbaru," ujarnya.

Kemudian, dirinya juga menghimbau masyarakat kota Pekanbaru untuk bekerja sama dalam menjaga kebersihan kota Pekanbaru. Tidap perlu membuang sampah sampai ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir) tapi cukup dengan membuang sampah pada waktunya.

"Yakni pada pukul tujuh malam hingga pukul lima pagi, jika ini sudah diterapkan masyarakat insyaallah Pekanbaru akan jauh dari penumpukan sampah," tutupnya.(r12)