Rutan Sialang Bungkuk Pekanbaru Disorot, Dugaan Pungli Kunjungan Keluarga Muncul di Media Sosial
Selasa, 28-10-2025 - 15:08:11 WIB
Riau12.com-Pekanbaru – Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Pekanbaru, yang lebih dikenal sebagai Rutan Sialang Bungkuk, kembali menjadi sorotan publik. Lembaga pemasyarakatan ini diduga melakukan praktik pungutan liar (pungli) terhadap pengunjung tahanan, yang kabarnya melibatkan oknum petugas.
Isu tersebut mencuat melalui unggahan akun TikTok @Maklumat viral dan memicu komentar negatif warganet. Dalam unggahan itu, diduga ada permainan uang antara petugas rutan dan warga binaan, terutama saat proses kunjungan keluarga.
Beberapa pengunjung mengaku harus membayar biaya tambahan untuk bisa bertemu kerabat yang ditahan. Mereka juga menyoroti adanya perbedaan perlakuan antara pengunjung “berduit” dan masyarakat kecil. “Yang punya banyak uang dan ada kartu hitam itu raja. Mereka bisa bebas keluar masuk dan tak dibatasi waktu besuk,” tulis salah satu pengguna di kolom komentar.
Unggahan ini memicu reaksi luas di media sosial. Banyak pengguna mengaku pernah mengalami hal serupa, baik langsung maupun dari cerita kerabat. “Bukan rahasia umum, kami masyarakat kecil hanya bisa diam,” tulis akun @deno*.
“Ada yang sudah lama seperti itu,” tambah akun @Rizky* dengan emoji tertawa. “Saya yakin 100 persen itu benar-benar terjadi di sana (Rutan Sialang Bungkuk – red),” kata akun @Tatan*. Beberapa pengguna lain menyebut pungutan dilakukan setiap kali narapidana pindah kamar atau untuk keperluan kepala kamar.
Menanggapi isu tersebut, Kepala Rutan Kelas I Pekanbaru, Erwin Siregar, membantah adanya praktik pungli di lingkungan yang ia pimpin. “Tidak benar ada permainan uang di Rutan Sialang Bungkuk. Petugas kami bekerja secara profesional dan sesuai prosedur,” tegas Erwin.
Erwin menjelaskan, rutan tersebut saat ini menampung lebih dari 1.600 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), sementara jumlah petugas yang mengawasi kurang dari 200 orang. Dengan kondisi ini, pendekatan humanis dan profesional menjadi prioritas agar keamanan rutan tetap terjaga.
Dia juga menegaskan, setiap laporan atau dugaan pelanggaran petugas akan ditindak sesuai mekanisme hukum. “Kalau ada anggota yang melanggar, kami tidak akan tutup mata. Akan kami proses sesuai aturan,” pungkasnya.
Komentar Anda :