Tol Lingkar Pekanbaru Capai Progres 62 Persen, Jembatan Siak VI Sambung dan Dorong Ekonomi Riau
Riau12.com-Pekanbaru – PT Hutama Karya (Persero) mencatat kemajuan signifikan dalam pembangunan Jalan Tol Lingkar Pekanbaru, dengan progres fisik proyek mencapai 62,3 persen dan progres pembebasan lahan sebesar 78,5 persen hingga 17 Oktober 2025. Salah satu pencapaian penting adalah tersambungnya Jembatan Tol Pekanbaru atau Jembatan Siak VI pada 20 Oktober 2025, menandai penyelesaian segmen terakhir box girder sesuai jadwal.
Executive Vice President Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Mardiansyah, menekankan bahwa proyek ini bukan sekadar infrastruktur fisik, tetapi juga menjadi jembatan harapan bagi masyarakat untuk membuka peluang ekonomi yang lebih luas dan mendukung pemerataan pembangunan.
“Penyambungan segmen terakhir box girder pada Jembatan Siak VI memperkuat konektivitas bagi masyarakat yang melintasi Sungai Siak. Infrastruktur ini menjadi sarana untuk mendorong peluang ekonomi dan pemerataan pembangunan di Riau,” ujar Mardiansyah.
Jalan Tol Lingkar Pekanbaru menghubungkan Junction Pekanbaru dengan Bypass Pekanbaru dan menjadi bagian integral dari jaringan Jalan Tol Pekanbaru-Rengat. Jalan tol ini akan terhubung dengan Tol Pekanbaru-Dumai dan Tol Pekanbaru-Bangkinang-XIII Koto Kampar, menciptakan ekosistem transportasi terintegrasi yang mempermudah distribusi barang dan jasa di koridor ekonomi Riau.
Jembatan Siak VI memiliki panjang main span 97,5 meter dan side span 59,5 meter. Jalan tol ini dirancang dengan lebar 3,6 meter per lajur, dua lajur tiap jalur, dan kecepatan maksimal 100 kilometer per jam. Tiga pintu masuk dan keluar akan dibangun di Rimbo Panjang, Jalan Siak, dan Muara Fajar untuk mempermudah akses masyarakat.
Fokus pembangunan saat ini prioritas di wilayah Kota Pekanbaru dan Kabupaten Kampar, khususnya pada lahan yang telah bebas. Ruas tol melintasi Kelurahan Muara Fajar, Rumbai Bukit, Agrowisata, Palas, dan Sri Meranti di Pekanbaru, serta Desa Karya Indah, Rimbo Panjang, Tarai Bangun, dan Kualu di Kabupaten Kampar.
Proyek ini juga dilengkapi fasilitas pendukung berupa rest area Tipe A yang menyediakan fasilitas terintegrasi dengan produk lokal, mendorong pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah di sekitar tol.
Pembangunan tol ini telah memberikan dampak positif langsung terhadap perekonomian lokal melalui penyerapan tenaga kerja dan munculnya usaha-usaha pendukung seperti warung makan, bengkel, dan toko material. Kehadiran tol menciptakan ekosistem ekonomi yang saling menguatkan dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat.
Penyelesaian konstruksi proyek ditargetkan pada akhir 2026. Jalan Tol Lingkar Pekanbaru diharapkan menjadi katalis bagi pengembangan kawasan industri dan pariwisata, menciptakan lapangan kerja berkelanjutan, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Setiap proyek infrastruktur yang kami bangun bukan sekadar jalan atau jembatan, tetapi membangun harapan dan masa depan masyarakat. Kami bertekad menjadi mitra terpercaya pemerintah dalam mewujudkan pemerataan ekonomi melalui konektivitas infrastruktur yang berkualitas dan berkelanjutan,” tutup Mardiansyah.
Komentar Anda :