Pembongkaran ini dilakuikan dalam upaya normalisasi parit di sepanjang Jalan Arifin Achmad.

Petugas di lapangan mendapati banyak jembatan ruko membuat aliran air jadi tersumbat.

"Kami sudah melakukan normalisasi di parit sepanjang Jalan Arifin Achmad, ternyata kondisinya banyak yang terjadi sedimentasi," tegas Asisten II Sekretariat Daerah Kota Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutasuhut kepada Tribunpekanbaru.com.

Menurutnya, jembatan sebagai akses masuk menuju ruko dibangun tanpa izin.

Semestinya saat membangun jembatan, pemilik harus menyertakan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG).

"Pembangunan yang sembarangan jadi menghambat arus air ke drainase maupun parit," paparnya.

Tahap awal, pemerintah kota bakal memberi peringatan terlebih dahulu.

Tim gabungan bakal memanggil pemilik ruko agar membenahi saluran air tersebut.

"Kita bicarakan dengan baik, kan mereka membangun juga belum ada izin yang jelas," tegasnya.

Penertiban jembatan ruko ini merupakan arahan Wali Kota Pekanbaru.

Tim gabungan bakal bertindak tegas ketika pemilik ruko tidak kooperatif.(***)

Sumber: Tribunpekanbaru