PEKANBARU, Riau12.com-Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD)  kota Pekanbaru, Musa menyatakan bahwa APBD kota Pekanbaru mengalami lonjakan yang sangat tinggi selama 3 tahun kepemimpinan Firdaus-Ayat. Lonjakan ini terjadi karena Pendapatan Asli Daerah (PAD) kota Pekanbaru yang terus mengalami kenaikan.

Berdasarkan data yang dihimpun BPKAD selama lima tahun belakangan ini lonjakan anggaran belanja daerah mencapai 25-30 persen pertahunnya.‎ ‎Pada tahun 2010 APBD kota Pekanbaru sebesar Rp 1,3 T. Tahun 2011 ABPD Pekanbaru naik menjadi Rp 1,6 T.

"Itu, adalah APBD masa kepemimpinan Walikota Herman Abdullah, sementara pada masa kepemimpinan Firdaus-Ayat menjadi Walikota dan Wakil Walikota. APBD kota Pekanbaru terus melonjak sampai Rp 3,3 Triliyun,  yang rinciannya anta‎ra lain Rp 1,7 T pada tahun 2012, Rp 1,9 T pada tahun  2013, Rp 2,5 T tahun 2014 dan Rp 3,3 T tahun 2015," jelas Musa dengan terperinci.

Lanjut, Musa memprediksi kenaikan APBD terus akan terjadi ‎ pada tahun 2016 mendatang, hal ini karena banyak sektor PAD yang terus digali dan dioptimalkan pemerintah kota Pekanbaru.

"Rumusnya, Semakin tinggi PAD kota maka anggaran belanja akan terus ikut naik, karena ini berbanding lurus antara pendapatan dengan belanja," papar Musa lagi.

Dengan terus meningkatnya APBD kota Pekanbaru ‎setiap tahunnya tentu akan berdampak positif kepada masyarakat luas terutama warga kota Pekanbaru. Pasalnya dengan dana yang sebesar itu Pemerintah dapat memanfaatkannya untuk membangun fasilitas-fasilitas publik, layanan masyarakat dan percepatan pembangunan di kota Pekanbaru.

"Hal itu dapat kita lihat sendiri, dengan berdirinya rumah sakit tipe C di kecamatan Payung Sekaki, bedirinya kantor Pemerintahan di Tenayan Raya, terbukannya jalur lingkar kota Pekanbaru‎.(adv/hms)