'Meranti KLB Demam Berdarah'
Jumat, 11-09-2015 - 08:00:38 WIB
|
Ilustrasi
|
SELATPANJANG, Riau12.com - Demam berdarah dengue (DBD) saat ini tengah mewabah di Kepulauan Meranti. Dari data Dinas Kesehatan Kepulauan Meranti sejak bulan Januari sampai dengan Agustus sudah mencapai 95 kasus penderita DBD. Bahkan Dua orang di antaranya telah meninggal dunia.
Hal ini semakin menambah daftar bahwa setiap tahun terjadi korban jiwa akibat DBD di Kepulauan Meranti, dimana pada tahun 2014 tercatat 104 kasus DBD dengan satu orang meninggal dunia.
Kabid Pengendalian Masalah Kesehatan Lingkungan (PMKL) Dinas Kesehatan Kepulauan Meranti, dr Ria Sari saat dikonfirmasi, Kamis (10/9/2015) membenarkan bahwa sudah jatuh korban jiwa akibat DBD.
"Yang meninggal akibat DBD merupakan anak 8 tahun dari Kecamatan Pulau Merbau. Kejadian meninggalnya sudah terjadi sebelum bulan puasa lalu," ungkap dr Ria.
Beselang beberapa bulan kemudian satu balita yang berusia delapan bulan warga desa Alahair Timur juga harus meregang nyawa akibat penyakit yang dibawa oleh nyamuk pembunuh tersebut.
Walaupun begitu hingga kini Diskes Kepulauan Meranti belum menetapkan kondisi itu sebagai kejadian luar biasa (KLB). Karena dikatakannya mulai tahun ini penetapan KLB dilakukan jika DBD merenggut 3 korban jiwa.
"Kalau sudah merenggut 3 korban jiwa, baru kita menetapkan menjadi KLB. Kalau masih dua orang korbannya, masih belum KLB," ujar Ria.
Guna menghindari DBD pihak Diskes juga mengakui sebelumnya pemberian larvasidasi tidak diberikan secara merata,dikarenakan Program larvasidasi hanya diberikan kepada desa desa memiliki potensi kasus DBD yang tinggi saja, pemberian pun hanya dilakukan pertiga bulan sekali.
"Kita meminta kepada seluruh Puskesmas Meranti untuk dapat berkerja sama guna membagikan Larvasidasi secara merata dikarenakan setiap Puskesmas Meranti mempunyai dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas." terang Ria.
Dia juga mengharapkan kepada seluruh masyarakat dapat lebih menjaga lingkungan. Karena penyebab DBD, sebutnya diakibatkan oleh lingkungan yang tidak bersih dan sehat. Sehingga membuat nyamuk mudah berkembang.
Lebih lanjut dikatakannya pencegahan terus diupayakan oleh pihak Dinas Kesehatan. Caranya dengan mengajak masyarakat membersihkan lingkungan.
Menanggapi hal ini Ketua Komisi C DPRD Kepulauan Meranti Ardiansyah SH MSi mengharapkan kepada Dinas Kesehatan untuk bertindak cepat dalam mengatasi masalah ini.
"Diharapkan kepada Dinas Kesehatan untuk bertindak cepat mengatasi masalah DBD ini, agar tidak ada lagi jatuh korban selanjutnya. Kepada masyarakat harus tanggap bila menemui gejala DBD, karena DBD bisa diselamatkan bila cepat dibawa ke rumah sakit," kata Ardiansyah.(r12/rt)
Komentar Anda :