Tuntut Hak, Aliansi Kebersihan Pekanbaru Berdemo di Kantor Walikota
Kamis, 09-06-2016 - 10:41:31 WIB
|
Ratusan Aliansi Pembersih Kota Pekanbaru lakukan unjuk rasa di kantor Walikota, Kamis (9/6/2016) |
Riau12.com-PEKANBARU-Kamis (9/6/2016), Ratusan Aliansi buruh kebersihan Kota Pekanbaru sudah kehilangan kesabaran. Mereka menggelar aksi demo ke kantor Walikota dan DPRD kota Pekanbaru.
Aksi demo itu menuntut walikota pekanbaru menyelesaikan hak-haknya/ upah buruh sampah kota Pekanbaru, menuntut Pemko Pekanbaru menyesuaikan gaji buruh kebersihan sesuai UMK tahun 2016.
Kemudian mereka juga menuntut, pemerintah wajib memperjelas dan jaminan status dan kesejahteraan pekerja buruh sampah Kota Pekanbaru, menuntut transparansi anggaran kontrak Pemko Pekanbaru dan PT Multi Inti Guna serta mendesak Walikota Pekanbaru mencopot Kadis Kebersihan dan Pertamanan.
Ratusan aksi demo sebelum bergerak ke kantor Walikota Pekanbaru dan DPRD Kota Pekanbaru, berkumpul dititik kumpul samping kantor Gubernur Jalan Cut Nyak Dien.
Koordinator aksi demo, Purwanto mengatakan, kesejahteraan petugas buruh sampah yang tidak diperhatikan dan terus menjadi momok yang mengkhawatirkan. Semua itu diperparah dengan tidak ditunaikan hak petugas buruh sampah dalam hal pembayaran gaji dan status kerja petugas buruh sampah.
Keterlibatan pihak-pihak swasta dalam penanganan sampah dianggap bukan solusi, pihak pemerintah kota Pekanbaru dan DPRD yang sepertinya abai, diharapkan mengawasi dan meperhatikan kesejahteraan buruh sampah, sehingga petugas buruh sampah dan terpenuhi.
"Petugas buruh sampah kota Pekanbaru, kami makan dari sampah. Kami tidak bisa bekerja tanpa kepastian pembayaran gaji. Pak Walikota harus bisa memberikan solusi atas nasib kami," tutur Purwanto.
Selain membentangkan sejumlah poster, para pendemo juga membawa dua truk penuh sampah yang mereka parkirkan tepat di depan gedung tempat Walikota Firdaus dan jajarannya berkantor. Rencananya ada beberapa truk penuh sampah lagi yang akan didatangkan.
"Masih ada beberapa truk penuh sampah yang akan ke sini. Sekarang masih di perjalanan," katanya.
Seperti diketahui, sejak pengelolaan sampah di Pekanbaru diberikan ke pihak swasta dalam hal ini PT MIG, berbagai masalah muncul. Pihak ketiga yang semestinya memberikan kebersihan dan kenyamanan pada kota peraih Adipura, sekarang berubah menjadi Kota Sampah.
Hampir seluruh penjuru kota terlihat sampah yang menggunung.Semua itu terjadi karena upah para pengangkut sampah sudah dua bulan tak dibayarkan.(r12/Rp)
Komentar Anda :