www.riau12.com
Selasa, 16-Desember-2025 | Jam Digital
16:00 WIB - Pemprov Aceh Minta Bantuan UNDP dan UNICEF Tangani Pascabencana Banjir dan Longsor | 15:48 WIB - Dukung UMKM Alumni, IKA Akuntansi UIN Suska Riau Buka Layanan Sertifikasi Halal dan NIB Gratis | 15:39 WIB - Absennya Plt Gubernur dan Sekdaprov Sebabkan Penundaan Rapat Paripurna DPRD Riau | 15:25 WIB - PLTA Koto Panjang: Debit Air Meningkat, Elevasi Waduk Stabil dan Belum Perlu Spillway | 15:24 WIB - Truk Tronton PT Arara Abadi Tabrak Kabel Listrik di Jalan Permukiman Pelalawan, Warga Terpaksa Gelap Gulita | 15:21 WIB - Infeksi EEHV Sebabkan Kematian Gajah Sumatera Laila, BBKSDA Tingkatkan Pemantauan
 
Infeksi EEHV Sebabkan Kematian Gajah Sumatera Laila, BBKSDA Tingkatkan Pemantauan
Senin, 15-12-2025 - 15:21:27 WIB
TERKAIT:
   
 

Riau12.com-PEKANBARU – Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau mengungkap penyebab kematian Gajah Sumatera bernama Laila yang sebelumnya sempat menjalani perawatan intensif.


Kepala BBKSDA Riau, Supartono, menyampaikan bahwa hasil pemeriksaan laboratorium memastikan Laila meninggal akibat infeksi Elephant Endotheliotropic Herpesvirus atau EEHV.


“Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium terhadap sampel jaringan dan organ yang dilakukan oleh Medica Satwa Laboratoris di Bogor, diketahui penyebab kematian Gajah Laila adalah infeksi virus EEHV,” ujar Supartono, Senin, 15 Desember 2025.


Supartono menjelaskan bahwa virus ini menyerang organ vital gajah, terutama hati atau hepar. EEHV merupakan kelompok virus herpes yang khusus menyerang gajah, dengan tingkat risiko tinggi pada anak gajah. Penyakit ini dikenal sangat mematikan karena perkembangannya berlangsung cepat dan penanganannya cukup sulit, meskipun telah dilakukan perawatan medis intensif oleh tenaga profesional.


“Virus EEHV ini hanya menular antar sesama gajah dan tidak menular ke manusia maupun satwa lainnya,” tegasnya.


Sebelumnya, Laila ditemukan dalam kondisi tidak aktif. Tim dokter hewan bersama mahout langsung melakukan penanganan dan perawatan intensif untuk menyelamatkan satwa dilindungi tersebut, namun upaya itu tidak membuahkan hasil. Gajah Laila dinyatakan mati pada Jumat, 22 November 2025.


Supartono menambahkan, BBKSDA Riau akan meningkatkan kewaspadaan serta pemantauan kesehatan terhadap gajah-gajah lain untuk mencegah penyebaran virus mematikan tersebut.


Langkah ini diharapkan dapat melindungi populasi Gajah Sumatera di Riau yang jumlahnya semakin terbatas, sekaligus memastikan perawatan dan pemantauan kesehatan satwa dilindungi dilakukan secara lebih intensif.


 




 
Berita Lainnya :
  • Infeksi EEHV Sebabkan Kematian Gajah Sumatera Laila, BBKSDA Tingkatkan Pemantauan
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    7 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    8 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    9 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved