Pemprov Riau dan OJK Perkuat Inklusi Keuangan, Fokus Dukung UMKM dan Ekonomi Kerakyatan 2026
Riau12.com-Pekanbaru – Pemerintah Provinsi Riau bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan komitmennya untuk memperluas akses keuangan sekaligus memperkuat fondasi ekonomi masyarakat melalui program inklusi keuangan.
Penegasan ini disampaikan dalam Rapat Pleno ke-2 Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) se-Provinsi Riau yang digelar di Ruang Rapat Melati, Kantor Gubernur Riau, Rabu, 26 November 2025. Pertemuan tersebut menjadi ajang evaluasi pencapaian program sepanjang 2025 sekaligus penyusunan arah strategis TPAKD untuk tahun 2026.
Asisten II Setdaprov Riau, Helmi D, menyampaikan bahwa ekonomi kerakyatan, transformasi digital, hingga pemberdayaan UMKM menjadi fokus utama dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Untuk itu, akses keuangan harus dirancang semakin luas, aman, dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
“Kami menempatkan ekonomi kerakyatan, transformasi digital, dan pemberdayaan UMKM sebagai prioritas utama. Akses keuangan yang luas, aman, dan terjaga adalah penggerak paling penting untuk mencapai hal tersebut,” ujar Helmi.
Helmi menekankan bahwa UMKM tidak dapat berkembang tanpa dukungan layanan keuangan yang memadai. Oleh karena itu, setiap program TPAKD harus terhubung dengan agenda penurunan kemiskinan, peningkatan inklusi keuangan, dan penguatan sektor UMKM. Ia juga menyoroti pentingnya memastikan seluruh program benar-benar bermanfaat bagi masyarakat. Contohnya, program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR) harus disertai edukasi dan pendampingan, bukan sekadar memenuhi target administratif.
“Program KEJAR harus disertai dengan edukasi dan pendampingan, sehingga tidak hanya administratif tapi juga berdampak,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Divisi Pengawasan Lembaga OJK Riau, Elvira Azwan, menekankan bahwa rapat pleno merupakan momentum penting untuk menilai efektivitas program sepanjang 2025 dan memperbaikinya untuk tahun mendatang. Ia menyebut masih adanya ketimpangan antara tingkat inklusi dan literasi keuangan masyarakat Riau.
“Inklusi keuangan bukan hanya seberapa banyak masyarakat memiliki rekening atau akses digital, tetapi bagaimana akses tersebut mampu meningkatkan kesejahteraan,” ujar Elvira.
Elvira menambahkan bahwa penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) harus dipastikan tepat sasaran agar benar-benar mendorong usaha masyarakat. Melalui rapat pleno ini, Pemprov Riau dan OJK memastikan setiap program memiliki target, jadwal, dan penanggung jawab yang jelas.
Hasil evaluasi dan penyusunan langkah strategis diharapkan memperkuat ekosistem keuangan daerah, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta mendorong perekonomian Riau yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Komentar Anda :