www.riau12.com
Minggu, 07-Desember-2025 | Jam Digital
07:13 WIB - Bajaj Listrik Viral di Pekanbaru, DPRD Minta Regulasi Jelas sebelum Beroperasi | 07:03 WIB - Incar Kursi Pimpinan DPRD 2029, PKB Bengkalis Perkuat Kader Lewat Sekolah Perubahan | 16:00 WIB - Abrasi di Bengkalis Memperburuk, 121 Kilometer Pesisir Masuk Kategori Kritis | 15:50 WIB - Tradisi Kemanusiaan PKS: Pemotongan Gaji Pejabat untuk Ringankan Beban Korban Bencana | 15:43 WIB - Bupati Siak Kumpulkan Ahli Pengairan Cari Solusi Kekeringan Petani Bungaraya | 15:38 WIB - Deforestasi Nasional Turun 23 Persen, Menhut Sebut Aceh, Sumut, dan Sumbar Ikut Menyusut
 
Kasus TBC di Indonesia Kembali Meningkat, Pemerintah Perkuat Jaringan Pengobatan
Senin, 10-11-2025 - 15:33:43 WIB
TERKAIT:
   
 

Riau12.com-JAKARTA – Tuberkulosis (TBC) masih menjadi salah satu penyakit menular paling mematikan di dunia, dengan lebih dari 10 juta kasus baru setiap tahunnya. Di Indonesia, prevalensi TBC mencapai 20 juta penderita, menempatkan Indonesia sebagai negara dengan kasus TBC tertinggi kedua setelah India.


Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, Pratikno, menegaskan pentingnya perhatian serius terhadap penyakit ini. "Kita tahu penyakit TBC ini adalah penyakit yang harus diperhatikan secara serius, karena Indonesia penyumbang kedua terbesar di dunia setelah India. Kita tidak ingin situasi ini berlanjut," ujar Pratikno.


Sebelum pandemi Covid-19, angka penderita TBC di Indonesia menunjukkan tren menurun berkat peningkatan akses layanan diagnostik dan pengobatan. Namun sejak 2021, pandemi membalikkan tren tersebut. Terbatasnya mobilisasi, ketakutan mengunjungi fasilitas kesehatan, dan alokasi sumber daya untuk penanganan Covid-19 menunda proses diagnosis dan perawatan TBC.


"Itu pasti karena orang komorbid, tidak berani keluar rumah, tidak berani berobat ke rumah sakit. Para dokter juga sangat serius pada waktu pandemi Covid, rumah sakit juga sangat sibuk karena pandemi Covid," jelas Pratikno.


Kenaikan kasus mulai terlihat pada 2022 dan masih berlanjut hingga 2024, meskipun tidak setajam lonjakan awal pandemi. Menanggapi hal ini, pemerintah memperluas jaringan fasilitas pengobatan TBC, mulai dari puskesmas hingga rumah sakit, lengkap dengan obat dan alat screening.


"Kita sangat berharap dalam waktu yang tidak lama kita bisa menuntaskan kasus TBC ini, mulai turun tahun 2025 dan seterusnya turun drastis untuk ke depannya. Karena ini adalah penyakit menular dengan angka kematian yang tinggi, angka kematiannya lebih tinggi dari Covid," tegas Pratikno.


Dengan peluncuran kampanye Temukan, Obati, Sampai Sembuh (TOS TBC) dan penguatan sistem kesehatan di semua tingkatan, Indonesia berupaya mengubah tren historis TBC. Kebijakan ini menegaskan komitmen pemerintah untuk menyelamatkan jutaan nyawa sekaligus menempatkan Indonesia pada posisi yang lebih aman di panggung kesehatan global.


 


 




 
Berita Lainnya :
  • Kasus TBC di Indonesia Kembali Meningkat, Pemerintah Perkuat Jaringan Pengobatan
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    7 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    8 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    9 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved