www.riau12.com
Kamis, 25-April-2024 | Jam Digital
08:44 WIB - Harga TBS Sawit Riau Mitra Swadaya Naik, Mitra Plasma Turun | 08:22 WIB - Harga Barang Keperluan Pokok Masih Cukup Tinggi, Bawang Merah Capai Rp.50.000 per Kilogram | 08:09 WIB - Peluk Kucing Empat Jam Digaji Rp.162 Juta, Kok Bisa? | 12:00 WIB - Pemkab Kampar Anggarkan Pengadaan Handphone, Hati Masyarakat Terluka | 11:44 WIB - Mata Panda Merusak Penampilanmu, Berikut Tips Mengatasinya | 09:02 WIB - Sering Macet, Pemprov Riau Akan Melakukan Pelebaran Jalan di Simpang Mall SKA
 
Di Indonesia, 60 Juta Orang BAB Sembarangan
Rabu, 12-08-2015 - 08:22:27 WIB
Ilustrasi
TERKAIT:
   
 


JAKARTA, Riau12.com-Kualitas sanitasi di Indonesia dinilai masih sangat kurang, dan jauh dari memadai. Sanitasi yang sudah cukup layak pun hanya dapat ditemui di kota-kota besar.

Menurut Sekretaris Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan perumahan Rakyat (PUPR) Rina Agustin sebanyak 39 persen penduduk Indonesia, masih membuang air besar sembarangan (BAB). Jika merujuk angka di tiap kabupaten atau kota, sanitasi dengan kualitas rendah mencapai 50 persen.

Rina menuturkan, keadaan sanitasi yang tidak layak juga ditemukan di kota dekat Jakarta. Di Sukabumi, misalnya, ia menemukan wanita berusia sekitar 25 tahun yang membuang hajat di kebun.

"Secara nasional, sebanyak 60 juta orang masih buang air besar (BAB) sembarangan. Akibatnya, 5 juta bayi di Indonesia berpotensi atau berisiko kematian," ujar Rina di Kementerian PUPR, Jakarta, Selasa (11/8/2015) lalu seperti dilansir kompas.com.

Data UNICEF menyebutkan, banyak yang meninggal saat dilahirkan. Ini kemungkinan besar karena kesehatannya. Di samping itu, air yang digunakan tidak bersih dan kondisi sanitasi tidak layak.

Rina mengaku prihatin atas kondisi tersebut dan berupaya untuk mempelajari angka-angka yang menunjukkan kurangnya akses sanitasi layak. Harapannya, ke depan, kondisi kesehatan bisa meningkat.

Selama ini, lanjut dia, urusan sanitasi seringkali dikesampingkan dan tidak menjadi prioritas pemerintah, baik pusat maupun daerah. Meski begitu, melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), pemerintah mengagendakan akses universal terkait sanitasi dengan anggaran hanya 20 persen dari kebutuhan.

Dengan demikian, kata Rina, pemerintah daerah harus bergerak bersama pemerintah pusat untuk menyukseskan akses sanitasi 100 persen. Untuk mewujudkan 61 persen penduduk mendapatkan akses sanitasi layak, prosesnya membutuhkan waktu 30 tahun.

Untungnya, melalui RPJMN tersebut, pemerintah bergerak agresif. Sanitasi masuk dalam program percepatan pembangunan, dan target 2019 seluruh penduduk Indonesia bisa mengakses sanitasi yang layak.(kms/r12)




 
Berita Lainnya :
  • Di Indonesia, 60 Juta Orang BAB Sembarangan
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    9 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved