Polemik Whoosh, Purbaya Siap Tunduk Arahan Prabowo: Utang Proyek Dibahas Demi Kepentingan Negara
Riau12.com-JAKARTA – Polemik pembiayaan utang proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCJB) atau Whoosh kembali mencuat setelah Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan kesiapannya mengikuti arahan penuh Presiden Prabowo Subianto. Pernyataan ini kontras dengan sikap sebelumnya, ketika ia tegas menolak penggunaan APBN untuk membayar utang proyek tersebut.
“Kalau saya mending nggak bayar. Cuma kan ada kebijakan pimpinan di atas, Presiden dan lain-lain, ada diskusi. Ini belum putus ya, kita akan cenderung membayar jalannya infrastrukturnya,” ujar Purbaya dalam konferensi pers Lapor Pak Menkeu di Kantor Kemenkeu, Jumat (14/11/2025).
Purbaya menegaskan perlunya mengikuti setiap proses diskusi dengan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) dan pihak terkait lainnya. Ia juga memastikan keputusan akhir tetap diprioritaskan untuk kepentingan negara.
“Saya belum sampai kesimpulan seperti apa. Makanya saya bilang kalau nanti mereka diskusi di sana, saya ikut. Saya mau lihat. Jangan sampai saya rugi amat gitu. Kita lihat yang terbaik buat negara ini. Jadi, prosesnya masih berjalan,” jelasnya.
Perubahan sikap Purbaya terjadi setelah Presiden Prabowo menegaskan bahwa seluruh polemik terkait Whoosh berada di bawah tanggung jawabnya sebagai kepala negara. Presiden meminta publik tidak khawatir dan menyebut proyek tersebut tidak memiliki persoalan besar.
“Nggak usah khawatir, ribut-ribut Whoosh. Saya sudah pelajari, masalahnya tidak ada masalah. Saya akan tanggung jawab nanti Whoosh semuanya,” kata Presiden saat meresmikan operasional Stasiun Tanah Abang Baru, Jakarta Pusat, Selasa (4/11/2025).
Presiden Prabowo juga menekankan bahwa transportasi publik tidak dapat semata-mata diukur dari untung rugi, melainkan manfaatnya bagi rakyat. Ia menyoroti subsidi besar yang diberikan pemerintah untuk layanan kereta api sebagai bentuk kewajiban pelayanan publik.
“Semua kereta api kita pemerintah subsidi 60 persen, rakyat bayar 20 persen. Ini kehadiran negara,” tegas Presiden.
Selain itu, Prabowo menyinggung pentingnya pengelolaan keuangan negara yang bersih, dengan komitmen memberantas kebocoran anggaran dan korupsi agar dana publik benar-benar kembali untuk pelayanan rakyat.
“Uang rakyat tidak boleh dicuri. Akan kita kembalikan untuk pelayanan rakyat,” ujarnya.
Menutup pernyataannya, Presiden meminta isu utang Whoosh tidak dipolitisasi oleh pihak-pihak tertentu yang ingin menimbulkan kecemasan publik.
“Jangan kita menari di gendangnya orang. Mungkin ada pihak-pihak yang ingin menimbulkan kecemasan rakyat,” pungkasnya.
Komentar Anda :