www.riau12.com
Jum'at, 31-Oktober-2025 | Jam Digital
16:00 WIB - Ahli Hukum Pertanyakan Dasar Hukum SK Bupati Kuansing soal Hibah Lahan Sawit PT Adimulya Agrolestari | 15:50 WIB - IF Forums 2025: Presiden Federasi Internasional Apresiasi Indonesia Sebagai Tuan Rumah Event Olahraga Dunia | 15:42 WIB - Produksi Minyak Blok West Kampar Tembus 1.000 BOPD, Hasil Pengeboran 5 Sumur Baru Positif | 15:33 WIB - Penyeberangan Roro Bengkalis Kini Hanya Dua Kapal, Dishub Pastikan Layanan Tetap Lancar | 15:18 WIB - Pemprov Riau Dinilai Gagal Maksimalkan Aset Strategis, Gedung SPC Batam Hanya Hasilkan Rp3 Miliar Selama 17 Tahun | 15:07 WIB - Warga Kampar Kiri Hulu Terdampak Jalan Rusak, DPRD Minta Infrastruktur dan Ambulans Darurat
 
Muhaimin: Banyak WNI di Kamboja Terjerat Jalur Ilegal, Butuh Perlindungan Hukum
Selasa, 28-10-2025 - 13:09:29 WIB

TERKAIT:
   
 

Riau12.com-Jakarta – Fenomena meningkatnya warga negara Indonesia yang bekerja di Kamboja menjadi perhatian serius pemerintah. Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Abdul Muhaimin Iskandar, mengungkapkan bahwa saat ini terdapat lebih dari 100 ribu WNI yang bekerja di negara tersebut, meski belum ada perjanjian kerja sama resmi antara Indonesia dan Kamboja.

"Di sana terakhir sekitar 100 ribu orang, baik yang bekerja di sektor formal maupun informal. Ada yang di industri, ada juga yang di sektor kuliner. Makanya banyak warung Indonesia, ada soto Lamongan, rujak cingur, pecel Madiun, dan lainnya," ujar Muhaimin di Jakarta, Senin, 27 Oktober 2025.

Besarnya jumlah pekerja migran tanpa dasar perjanjian bilateral membuat posisi mereka sangat rentan terhadap eksploitasi dan tindak pidana perdagangan orang. Menurut Muhaimin, banyak WNI yang berangkat ke Kamboja melalui jalur tidak resmi, tergiur oleh tawaran kerja dengan gaji besar tanpa memahami risiko hukum dan sosial yang menyertainya.

"Kamboja bukan negara tujuan penempatan resmi pekerja migran Indonesia. Karena itu, setiap tawaran kerja ke sana harus diwaspadai. Kami terus mengampanyekan agar masyarakat tidak mudah tergiur oleh iming-iming pekerjaan dengan gaji tinggi," tegasnya.

Pemerintah bersama Kedutaan Besar Republik Indonesia di Phnom Penh terus berupaya memperkuat perlindungan bagi WNI yang sudah berada di Kamboja. Koordinasi dilakukan untuk memastikan mereka tidak menjadi korban perdagangan orang, terutama yang bekerja di sektor-sektor berisiko tinggi seperti online scam dan jasa digital ilegal.

"KBRI terus memantau dan mengevakuasi WNI yang diduga menjadi korban eksploitasi. Kami juga berupaya agar tidak ada lagi warga kita yang direkrut melalui jalur ilegal ke sana," kata Muhaimin.

Catatan Kemenko PMK menunjukkan bahwa banyak pekerja migran Indonesia di Kamboja yang berangkat melalui agen tak berizin. Mereka dijanjikan pekerjaan di bidang teknologi atau pariwisata, tetapi setibanya di lokasi justru dipaksa bekerja di perusahaan penipuan daring atau mengalami penyekapan.

Selain memperkuat langkah perlindungan, pemerintah juga tengah mengkaji kemungkinan pembentukan perjanjian kerja sama ketenagakerjaan dengan Kamboja untuk memberikan kepastian hukum bagi WNI.

"Kami sedang membahas opsi kerja sama resmi agar hak-hak pekerja kita terlindungi, tapi tetap dengan prinsip kehati-hatian," jelas Muhaimin.

Ia juga menyoroti sisi positif dari kehadiran warga Indonesia di Kamboja, di mana keberadaan mereka turut memperkenalkan budaya kuliner dan semangat kewirausahaan Nusantara.

"Meski menghadapi risiko, kreativitas masyarakat kita tetap luar biasa. Mereka membawa cita rasa Indonesia ke luar negeri, tapi pemerintah harus pastikan itu dilakukan secara aman dan bermartabat," pungkasnya.

Pemerintah menegaskan bahwa perlindungan pekerja migran tidak hanya menjadi tanggung jawab negara, tetapi juga kesadaran masyarakat. "Kita harus sama-sama memastikan tidak ada lagi WNI yang berangkat tanpa perlindungan hukum. Keselamatan mereka jauh lebih penting daripada janji pekerjaan semu," tambah Muhaimin.




 
Berita Lainnya :
  • Muhaimin: Banyak WNI di Kamboja Terjerat Jalur Ilegal, Butuh Perlindungan Hukum
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    9 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved