Proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung Bisa Jadi ‘Bom Waktu’, Sandiaga Sarankan Restrukturisasi Cermat
Riau12.com-PEKANBARU – Mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, angkat bicara terkait kekhawatiran publik mengenai utang proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCJB) yang disebut-sebut berpotensi menjadi “bom waktu” bagi keuangan negara.
Menurut Sandiaga, persoalan utang proyek strategis seperti KCJB harus ditangani secara hati-hati dan berpihak pada kepentingan rakyat, sesuai amanat konstitusi.
“APBN kita harus digunakan sesuai Pasal 33, untuk kepentingan rakyat agar kita bisa sejahtera. APBN ini harus kita pastikan tidak terganggu dan memberi manfaat bagi pendidikan, kesehatan, perlindungan sosial, serta pembangunan infrastruktur jangka panjang,” kata Sandiaga melalui akun X, Senin (20/10/2025).
Ia menegaskan, kebijakan yang diambil pemerintah sebelumnya perlu dievaluasi dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas. Menurutnya, penting menghitung secara cermat keberlanjutan proyek infrastruktur agar tidak membebani fiskal negara.
“Apakah kita melakukan restrukturisasi dengan bunga yang lebih tidak mencekik? Ini perlu dikawal bersama, bukan hanya oleh pemerintah tapi juga para ahli di luar pemerintahan,” ujar Sandiaga.
Selain aspek keuangan, Sandiaga menekankan proyek kereta cepat harus memberikan dampak nyata terhadap perekonomian masyarakat sepanjang jalur Jakarta–Bandung.
“Sepanjang jalur Halim–Padalarang, harus dikembangkan kawasan transit oriented development yang membuka peluang ekonomi. Harga properti naik, tapi juga harus tersambung dengan hunian terjangkau bagi masyarakat yang bekerja di Bandung atau Jakarta, dan berdampak bagi UMKM,” jelasnya.
Sandiaga juga mengingatkan bahwa beban proyek KCJB tidak sepenuhnya ditanggung oleh Indonesia karena proyek ini merupakan kerja sama dengan China.
“Ini kan bukan tanggung jawab Indonesia saja, karena ini proyek Indonesia–China. Jadi harus ada negosiasi yang adil. Kita perlu menegosiasikan pembengkakan biaya agar hasilnya win-win tanpa membebani rakyat,” ujarnya.
Meski begitu, Sandiaga optimistis pemerintahan Presiden Prabowo Subianto mampu menangani isu ini dengan baik.
“Saya super percaya di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan para menterinya, termasuk Menteri Keuangan Purbaya dan Pak Rosan, kita mampu menegosiasikan utang agar hasil restrukturisasinya menguntungkan dan tidak membebani,” kata Sandiaga.
Ia menutup pernyataannya dengan harapan agar proyek kereta cepat, termasuk rencana perpanjangan jalur hingga Surabaya, benar-benar menjadi solusi bagi pertumbuhan ekonomi nasional.
Komentar Anda :