Ahli UGM Beberkan Langkah Pertolongan Pertama Tangani Keracunan Makanan Program MBG
Senin, 13-10-2025 - 14:46:04 WIB
Riau12.com-YOGYAKARTA – Kasus keracunan makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dialami sejumlah siswa di berbagai daerah di Indonesia menimbulkan kekhawatiran publik terhadap keamanan pangan di sekolah-sekolah.
Menanggapi hal ini, Guru Besar Mikrobiologi Klinik Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM), Prof dr Tri Wibawa, membagikan langkah-langkah pertolongan pertama yang tepat untuk menghadapi kasus keracunan makanan.
Menurut Prof Tri, penanganan awal yang paling penting adalah mengganti cairan dan elektrolit tubuh yang hilang akibat muntah atau diare, agar tidak terjadi dehidrasi.
“Langkah terpenting dalam pertolongan pertama adalah mengganti cairan dan elektrolit yang hilang untuk mencegah dehidrasi. Jika masih muntah, minumlah sedikit demi sedikit. Jika kondisi memburuk, segera cari pertolongan dari petugas kesehatan,” ujarnya, Jumat (10/10/2025).
Ia menjelaskan bahwa keracunan makanan disebabkan oleh masuknya kuman atau zat berbahaya melalui makanan atau minuman yang dikonsumsi. Umumnya, gejala seperti sakit perut, muntah, dan diare akan muncul beberapa jam hingga satu hari setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi.
Sebagian besar kasus keracunan bersifat ringan dan dapat sembuh tanpa pengobatan khusus, namun bisa menjadi serius jika tidak segera ditangani dengan benar. Menurutnya, bakteri seperti Salmonella sp. dan Escherichia coli (E. coli) merupakan penyebab umum keracunan dengan mekanisme yang berbeda.
“Meskipun gejalanya mirip, mekanisme penyebabnya berbeda-beda tergantung jenis bakterinya,” jelasnya.
Prof Tri juga menegaskan bahwa demam yang muncul akibat keracunan merupakan reaksi alami tubuh untuk melawan infeksi, sehingga tidak perlu terlalu panik.
“Demam membantu mengendalikan infeksi dengan memberi tekanan panas pada patogen dan meningkatkan efektivitas sistem kekebalan tubuh,” pungkasnya.
Komentar Anda :