www.riau12.com
Rabu, 15-Oktober-2025 | Jam Digital
16:00 WIB - Rp50 Miliar untuk Infrastruktur: Pemkab Rohil Fokus Perkuat Akses Antarwilayah Tahun 2025 | 15:45 WIB - Polresta Pekanbaru Tetapkan FAS Tersangka Dugaan Persetubuhan dan Pelanggaran UU ITE | 15:36 WIB - Pajak BBM Riau Kalah dengan Kaltim, DPRD Tekan Pemerintah Segera Tindaklanjuti | 15:29 WIB - Digital Hoarding: Kebiasaan Menimbun Data yang Bisa Ganggu Produktivitas dan Kesehatan Mental | 15:16 WIB - DPRD Kuansing Sebut Keterlambatan SPMT Bentuk Pembangkangan Pemkab Terhadap Pusat | 15:02 WIB - Pembentukan Satgas Pengawasan RoRo Bengkalis Menuai Pro dan Kontra
 
Pemerintah Targetkan Hentikan Impor Solar pada 2026, Dorong Kedaulatan Energi Lewat Program B50
Sabtu, 11-10-2025 - 08:44:21 WIB

TERKAIT:
   
 

Riau12.com-JAKARTA – Pemerintah Indonesia menargetkan penghentian total impor minyak solar pada tahun 2026 sebagai langkah strategis menuju kedaulatan energi nasional. Target ambisius ini akan dicapai melalui penerapan program mandatori biodiesel B50, yakni campuran 50 persen bahan bakar nabati (Fatty Acid Methyl Ester/FAME) ke dalam minyak solar konvensional.

Hal itu disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia saat menjadi pembicara utama dalam *Investor Daily Summit 2025* di Jakarta, Kamis (9/10/2025).

“Atas arahan Bapak Presiden, sudah diputuskan bahwa tahun 2026 insya Allah kita dorong ke B50. Dengan demikian, Indonesia tidak lagi melakukan impor solar,” tegas Bahlil, dikutip dari laman resmi Kementerian ESDM.

Bahlil menjelaskan, penerapan program B50 merupakan kelanjutan dari keberhasilan kebijakan biodiesel yang telah berjalan sejak 2020. Berdasarkan data Kementerian ESDM, program tersebut telah menghemat devisa negara hingga USD 40,71 miliar dalam kurun waktu 2020–2025.

Dengan penerapan B50 pada 2026, pemerintah memperkirakan tambahan penghematan devisa mencapai USD 10,84 miliar per tahun. Selain itu, kebijakan ini diharapkan dapat memperkuat industri energi berbasis sumber daya dalam negeri dan mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar impor.

Saat ini, impor solar Indonesia masih mencapai 4,9 juta kiloliter atau sekitar 10,5 persen dari total kebutuhan nasional. Melalui B50, pemerintah menargetkan seluruh kebutuhan solar dapat dipenuhi dari produksi dalam negeri, sekaligus membuka peluang baru bagi industri sawit nasional sebagai pemasok utama bahan bakar nabati.




 
Berita Lainnya :
  • Pemerintah Targetkan Hentikan Impor Solar pada 2026, Dorong Kedaulatan Energi Lewat Program B50
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    9 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved