www.riau12.com
Senin, 01-Desember-2025 | Jam Digital
10:10 WIB - APBD Kuansing 2026 Disahkan: Pembangunan Jalan, Jembatan, Pendidikan, dan Kesehatan Jadi Prioritas | 10:07 WIB - BNPB Update Korban Bencana Sumatera: Sumut Terdampak Terparah dengan 217 Jiwa Meninggal | 10:01 WIB - Hari AIDS Sedunia 2025: Dinkes Riau Tekankan Deteksi Dini dan Edukasi untuk Tekan Penularan HIV | 08:47 WIB - Harga BBM Non-Subsidi Naik per 1 Desember 2025, Pertamax Tembus Rp12.750 per Liter | 16:28 WIB - Studi Harvard 85 Tahun Ungkap Pekerjaan Paling Bikin Tidak Bahagia | 16:20 WIB - Minim PJU, Truk Kontainer Kembali Tabrak Portal di Jembatan Siak I Pekanbaru
 
Ekonom Ferry Latuhihin Kritik Kebijakan Fiskal dan Moneter, Prediksi Rupiah Bisa Anjlok ke Rp20.000
Sabtu, 04-10-2025 - 10:40:36 WIB

TERKAIT:
   
 

Riau12.com-JAKARTA – Ekonom Ferry Latuhihin melontarkan kritik keras terhadap serangkaian kebijakan moneter dan fiskal pemerintah, menyoroti potensi risiko besar bagi ekonomi Indonesia. Salah satunya, nilai tukar Rupiah yang menurut prediksinya berpotensi menembus level psikologis Rp20.000 per dolar AS.

“Bukan tidak mungkin loh dolar ke Rp20.000. Saya bukan nakut-nakutin, ini logikanya,” ujar Ferry dalam diskusi di kanal YouTube Rhenald Kasali , dikutip Sabtu (4/10/2025).

Ferry menilai, keputusan menaikkan bunga deposito dolar di bank Himbara justru memicu capital flight. “Ini bukan soal dibawa ke luar negeri, tapi beralih dari Rupiah ke dolar. Itu capital flight, orang exit dari Rupiah,” jelasnya. Ia menekankan, seharusnya pemerintah menaikkan bunga deposito Rupiah untuk menjaga daya tarik mata uang domestik.

Kritik juga diarahkan pada kebijakan penempatan dana Rp200 triliun di Himbara. Ferry menilai langkah ini tidak produktif, karena tidak menyelesaikan masalah utama pengusaha: tingginya suku bunga. “Buat pengusaha bukan soal berapa banyak uang di perbankan, tapi berapa tinggi suku bunga yang ditawarkan. Itu biaya modalnya,” katanya.

Ferry memperingatkan Indonesia tengah menuju kondisi credit crunch, yaitu likuiditas melimpah di perbankan, tetapi tidak ada yang berani meminjam karena prospek ekonomi yang suram.

Ia juga menyoroti independensi Bank Indonesia (BI) yang menurutnya mulai rapuh akibat skema burden sharing dengan pemerintah. Kondisi ini, kata Ferry, melemahkan kepercayaan pasar terhadap Rupiah dan mendorong masyarakat beralih ke mata uang lain, seperti dolar Singapura, dolar Australia, dan Euro.

Selain itu, Ferry menilai pembangunan infrastruktur yang masif tidak produktif memperparah kondisi ekonomi yang disebutnya ‘zombie state’. “Banyak yang tidak produktif. Jalan tol di beberapa tempat cuma delapan mobil sehari,” ujarnya.

Ia menutup dengan kritik fundamental terhadap prioritas pemerintah: fokus utama seharusnya menciptakan ekosistem lapangan kerja, bukan sekadar program populis atau bantuan konsumtif.

“Negara tugasnya satu, memikirkan bagaimana menciptakan lapangan kerja, bukan ngasih makan orang dengan makanan,” tegas Ferry.




 
Berita Lainnya :
  • Ekonom Ferry Latuhihin Kritik Kebijakan Fiskal dan Moneter, Prediksi Rupiah Bisa Anjlok ke Rp20.000
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    7 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    8 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    9 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved