www.riau12.com
Kamis, 16-Oktober-2025 | Jam Digital
10:53 WIB - Presiden Prabowo Izinkan Ekspatriat Pimpin BUMN, Fokus Standar Internasional | 10:51 WIB - Misi Perdamaian Gaza, TNI Koordinasi Lintas Kementerian untuk PBB | 10:48 WIB - Musda Golkar Riau 2025 Digelar 19 Oktober, Ketua Umum DPP Buka Langsung | 10:31 WIB - Pemkab Kampar dan BBKSDA Dorong Wisata Konservasi BRBB yang Berkelanjutan | 10:13 WIB - BKMT Rokan Hilir Gelar Rakerda Perdana, Karmila Sari Tegaskan Pentingnya Penyegaran Pengurus | 10:10 WIB - Evaluasi Distribusi BBM di Riau Masih Berlanjut, DPRD Fokus Data Pajak dan Realisasi PAD
 
Pakar Hukum: Demo di Pati Jadi Peringatan Keras untuk Pejabat Publik
Kamis, 14-08-2025 - 09:53:40 WIB

TERKAIT:
   
 

SURABAYA-Riau12.com - Pakar hukum Universitas Muhammadiyah Surabaya Satria Unggul Wicaksana menilai aksi demo besar-besaran masyarakat Pati yang meminta Bupati Pati Sudewo untuk mundur, salah satunya karena kebijakannya menaikkan pajak bumi dan bangunan hingga 250%  menjadi peringatan keras untuk para pejabat publik.
Satria menilai, kebijakan publik harus melibatkan aspirasi warga dan disampaikan dengan komunikasi politik yang tepat. Menurutnya, perlawanan masyarakat yang terjadi di Pati tidak lepas dari cara sang bupati menyampaikan kebijakannya di ruang publik.

"Suara masyarakat adalah kunci dan dalam alam demokrasi, aspirasi warga harus menjadi pertimbangan utama. Jika kebijakan dijalankan dengan nada menantang atau bahkan memicu rasa takut, itu akan memantik kemarahan publik," jelas Satria saat ditemui, Rabu (13/8/2025),
Lebih lanjut Satria menambahkan, adanya larangan aksi demo hingga tantangan kepada massa justru memperburuk situasi. Kejadian ini, dikatakan Satria, merupakan titik kulminasi puncak kemarahan warga.

"Ketika kepala daerah bertindak sewenang-wenang dan merasa tak bisa dikritik, itu awal dari masalah besar. Situasi di Pati menjadi contoh betapa pentingnya pejabat publik berhati-hati dalam bertindak, berbicara, dan menetapkan kebijakan,” jelasnya.

Ia juga mengingatkan agar semua pihak, termasuk aparat penegak hukum untuk menghindari penggunaan kekerasan dalam menangani konflik.

“Semoga penegak hukum, kepolisian, militer tidak menggunakan cara-cara kekerasan di dalam penindakannya,” tutup Satria.(***)

Sumber: Cakaplah 




 
Berita Lainnya :
  • Pakar Hukum: Demo di Pati Jadi Peringatan Keras untuk Pejabat Publik
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    9 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved