Dalam pidato penutupan Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Solo, Minggu (20/7/2025), Prabowo memperkenalkan istilah tersebut sebagai sindiran terhadap pihak-pihak yang terus merampas kekayaan negara meskipun telah diberikan peringatan berulang kali.

"Kekayaan kita luar biasa, tapi maling-maling pun luar biasa. Akalnya luar biasa, nggak jera-jera. Sudah dikasih warning, masih saja," ujar Prabowo, dengan nada prihatin.

Menurutnya, serakahnomics bukan bagian dari teori ekonomi apa pun, melainkan wujud nyata dari keserakahan yang terselubung dalam kegiatan ekonomi formal. Ia menegaskan, fenomena ini tidak dikenal dalam universitas atau buku ilmu ekonomi manapun.

"Ternyata ada fenomena baru. Saya kira mazhabnya ini atau itu. Tapi sekarang ada mazhab baru dalam ekonomi, yang saya sebut mazhab serakahnomics," jelasnya.

Prabowo menekankan bahwa pola pikir seperti ini membahayakan masa depan bangsa dan merugikan rakyat. Ia pun memberikan peringatan keras bahwa keserakahan yang tidak terkendali ini suatu saat akan menghadapi tindakan tegas.

"Serakahnomics ini sudah lewat, nggak ada di buku, nggak ada di universitas ilmu ekonomi kayak begini. Ini ilmu serakah. Tapi ya tunggu tanggal mainnya," tegas Prabowo.

Pesan ini disampaikannya sebagai refleksi dan kritik terhadap para elite dan pelaku ekonomi yang tidak mengindahkan etika dalam membangun kekayaan. Prabowo menyerukan perlunya kembali pada ekonomi yang berkeadilan, jujur, dan berpihak kepada rakyat.(***)

Sumber: Goriau