www.riau12.com
Kamis, 16-Mei-2024 | Jam Digital
20:41 WIB - Bupati Kasmarni Hadiri Kirab Budaya HUT Dekranasda | 19:50 WIB - Musim Haji, Toko Oleh-oleh di Pekanbaru Ramai Pesanan | 19:04 WIB - Jemaah Haji Riau Tertua Berusia 91 Tahun dan Termuda 18 Tahun, Asal Kampar dan Inhil | 17:18 WIB - Sekda Meranti Berharap Rakor yang Digelar KPK Dapat Mendorong Peningkatan Dimensi Pengalaman Perseps | 17:06 WIB - Dilantik Besok, Segini Honor PPK di Pekanbaru | 15:57 WIB - Sempat Mengancam, Wanita yang Diduga Lesbi Tikam Pria di Pekanbaru Karena Cemburu
 
Pengamat Politik, Pansus Pelindo Diduga Dipaksakan Sejak Awal Pembentukan
Selasa, 03-11-2015 - 14:35:29 WIB

TERKAIT:
   
 

JAKARTA, Riau12.com - Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Pangi Syarwi Chaniago menilai persoalan di internal Pansus Hak Angket Pelindo sudah diprediksi sebelumnya.

Awalnya, pansus itu dibentuk dengan iktikad baik semua fraksi yang ada di DPR, namun lama-kelamaan kepentingan fraksi tertentu semakin tercium fraksi lain.

 "Sejak awal memang Pansus Pelindo itu tak penting. Dipaksakan saja itu Pansus. Polri sudah tangani kasusnya kok bisa dibawa-bawa ke politik lagi?" ujar Pangi Syarwi di Jakarta, Selasa (3/11/2015).

Pangi mengatakan, sah-sah saja DPR membentuk Pansus karena hal itu merupakan hak mereka. Namun, kalau Pansus "masuk angin" hal itu akan semakin membuat lembaga DPR semakin tergerus.

Pansus, kata Pangi tidak punya proses penyelidikan yang kuat. Sebaliknya Polri yang telah menangani kasus Pelindo sejak awal seharusnya didukung penuh untuk menuntaskan secara hukum. 

"Bareskrim kan sudah selidiki itu kasus. Polri punya data. Sebaiknya diserahkan saja ke Polri dan tak perlu pansus," katanya.

Karena proses politik di DPR, kata Pangi, proses penyelidikan yang dilakukan Polri jadi terhambat. "Proses hukum akan mati kalau proses politik terjadi. Kita tinggal menunggu seperti apa nanti rekomendasi Pansus," katanya.

Pangi mengungkapkan, sejumlah fraksi yang menempatkan perwakilannya di Pansus Pelindo sudah mulai mencium arah rekomendasi pansus. Oleh karena itu, sejumlah fraksi berbalik arah menyatakan pansus itu tak penting lagi. 

"Saya menduga PKS dan Demokrat hanya dimanfaatkan saja. Itu yang dicurigai. Tidak menguntungkan juga bagi mereka Pansus dilanjutkan. Ini permainan politik kelas tinggi. Ujungnya ya siapkan calon untuk pengganti RJ Lino dan selanjutnya lengserkan Meneg BUMN Rini Soemarno," katanya.

Kata Pangi, Pelindo II dan Meneg BUMN merupakan instansi paling basah. Dengan adanya pergeseran di Meneg BUMN dan Pelindo II maka partai politik bisa meningkatkan pundi-pundinya untuk Pemilu 2019. 

"Untuk melakukan pergeseran di Pelindo dan Meneg BUMN membutuhkan dukungan politik maka dibentuklah Pansus. Sekalian pembenaran. Tapi keburu fraksi yang awalnya berjuang di sana mencium aroma tidak sedap, makanya mereka protes. Tujuan pansus tak lagi memperbaiki tata kelola BUMN tapi untuk tujuan tertentu," tutupnya.(r12/okz)



 
Berita Lainnya :
  • Pengamat Politik, Pansus Pelindo Diduga Dipaksakan Sejak Awal Pembentukan
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    9 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved