www.riau12.com
Selasa, 07-Mei-2024 | Jam Digital
17:06 WIB - Ajakan untuk Hidup Sederhana: Jaksa Riau Diminta Tinggalkan Kemewahan | 15:55 WIB - Telah Merancang Visi-Misi, Firdaus Kembali Maju Sebagai Calon Gubernur Riau Periode 2024-2029 | 15:39 WIB - Tak Terima Jual Tanah Orang Tua, Pria Kampar Tega Bacok Abang Kandung Sendiri | 15:14 WIB - Diiringi Ratusan Pendukung, Abdul Wahid Serahkan Berkas-berkas ke PDIP dan Nasdem Siang Ini | 15:02 WIB - Setdako Pekanbaru: Jukir Tak Beri Layanan, Biaya Parkir Boleh Tak di Bayar | 14:39 WIB - Capai Target IKD, Disdukcapil Pekanbaru Lakukan Jemput Bola
 
Mantan Mendagri, Kewenangan TNI Amankan Teritorial Harus Dikembalikan
Sabtu, 03-10-2015 - 07:47:05 WIB

TERKAIT:
   
 

JAKARTA, Riau12.com - Mantan Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Letjen TNI (Purn) Syarwan Hamid, menilai persoalan kemanan di Indonesia masih jauh dari kata maksimal. Pasalnya sangat banyak kejahatan yang terjadi di masyarakat seperti begal dan teror.

"Kalau kita lihat sekarang TNI bagian dari sistem keamanan. Bagaimana output kemananan itu adalah hasil dari sinergi antara TNI dan polisi," kata Syarwan.

"Keamanan sekarang ini terutama yang menyangkut di masyarakat dari teror, prilaku begal dan sebagainya, makin bervariasi. Bahkan teror tidak pernah selesai, muncul dengan versi macam-macam. Ini ada yang tidak benar dari sistem keamanan kita," tambahnya.

Menurutnya sangat perlu membenahi sistem keamanan di Indonesia. Akan lebih baik jika dikembalikan kewenangan TNI untuk menjaga wilayah satu teritorial, untuk mendeteksi secara dini.

Jadi satu teritorial itu diberikan tugas untuk mendeteksi secara dini mencegah dan meng-counter setiap gejala sehingga tidak berkembang menjadi besar.

"Itulah yang membuat dulunya sistem keamanan kita murah. Dulu hanya ada 500 tentara dari Sabang sampai Merauke. Hanya ada satu kapal Angkatan Laut. Begitu sedikitnya. Angkatan Darat ada di desa-desa itu," sambung Syarwan.

"Dia yang di warung-warung merokok sambil ngopi, mengobrol dengan warga. Jadi kalau warga ngadu cepat. Itu yang kelihatannya sederhana, ya itu yang buat masalah selesai, itu yang membuat teror selesai, itu yang membuat konflik di Aceh selesai. Itu yang buat rusuh Kalimantan selesai," ulasnya.

Mantan Mendagri di era Presiden BJ Habibie ini, mengibaratkan TNI itu seperti petinju yang selama ini "disuruh" nganggur. Jika dibiarkan lama-lama, maka dia akan mencari orang lain untuk dipukul.

"Kalau saya punya anak buah ahli tinju saya harus latih dia, disuruh bertanding, diberikan medan bagi dia. Kalau tidak, dia ingin menunjukkan kemampuannya bertinju, kan?," papar Syarwan lagi.

"Ini sitem keamanan harus dibenahi. Kembalikan kepada teritorial tadi. Jadi pada sistem. Kalau tentara apa ukuran dia bagus sekarang? Harus diukur dari dia punya output di bidang keamanan itu. " pungkasnya.(r12/sindo)




 
Berita Lainnya :
  • Mantan Mendagri, Kewenangan TNI Amankan Teritorial Harus Dikembalikan
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    9 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved