Efisien ini diyakini akan membuat prestasi Olahraga Riau di tingkat nasional akan menurun. Hal ini pun harus disikapi bersama oleh pihak pemangku kebijakan.

"Sangat berdampak efisiensi ini ke dunia olahraga terlebih dalam tingkat pembinaan," kata wakil ketua I KONI Riau, Khairul Fahmi pada Tribunpekanbaru.com, Rabu (14/5/2025).

KONI Riau sendiri menerima hibah setiap tahunnya dari APBD Riau. Hibah tersebut disalurkan ke Pengurus organisasi olahraga di Riau yang terdaftar di KONI Riau. Mulai dari pelatihan pelatih, mengirimkan atlet dalam kejuaraan dan lainnya.

Tahun ini, awalnya KONI Riau menerima hibah dari APBD Riau sebesar Rp 32 miliar. Namun awal tahun, terdampak efisiensi menjadi Rp 25 Miliar. Kemudian rerdampak efisiensi lagi menjadi sekitar Rp 10 miliar.

Nah, dari anggaran Rp 10 miliar tersebut peruntukannya hanya uang pembinaan atlet dan pelatih berprestasi. Kemudian honor para pengurus.

Sedangkan untuk memberangkatkan ke kejuaraan Tingkat nasional, tidak ada sama sekali. Inilah yang dikhawatirkan akan menurunkan prestasi Olahraga Riau kedepan.

"Kalau tidak ada mengikuti pertandingan, gimana atlet kita berkembang. Kalau seperti ini kondisinya, pasti akan menurun (prestasi ditingkat nasional)," katanya.

Pihak KONI Riau sendiri berencana melakukan audiensi ke Gubri Abdul Wahid untuk membahas permasalahan ini. Namun surat audiensi yang sudah dikirimkan sejak April lalu belum direspon snag gubernur.

"Kita masih menunggu jadwal audiensi. Kita juga nantinya sekalian membahas soal bonus PON," katanya.(***)

Sumber: Tribunpekanbaru