Untuk TBS sawit umur 3 tahun turun menjadi Rp 1.381,34 perkilogram. TBS sawit umur 4 tahun turun menjadi Rp 1.541,84 perkilogram. TBS sawit umur 5 tahun turun menjadi Rp 1.649,60 perkilogram. TBS sawit umur 6 tahun turun menjadi Rp 1.698,74 perkilogram.

TBS sawit umur 7 tahun turun menjadi Rp 1.763,40 perkilogram, TBS sawit umur 8 tahun turun menjadi Rp 1.818,42 perkilogram, TBS sawit umur 9 tahun turun menjadi Rp 1.877,20 perkilogram.

"Untuk TBS umur 10-20 tahun turun menjadi Rp 1.929,19 perkilogram," terang Sekretaris Tim Penetapan Harga TBS Sawit Disbun Riau, Rusdy, Selasa (24/5/16).

"Harga CPO di bursa komoditas ICDX Jakarta mengalami pelemahan yang signifikan sejak pembukaan perdagangan pekan lalu. Harga bergerak di kisaran Rp. 7.653 - Rp. 7.918 dan cenderung menurun setiap hari dan level terendah terjadi pada penutupan perdagangan Jumat (20/5) dan menyentuh angka Rp. 7.653/kg. Hal yang tidak jauh berbeda juga terjadi di pasar lokal CPO Riau meskipun harganya sedikit lebih tinggi dibandingkan lelang ICDX," terangnya.

Di bursa Kuala Lumpur menurutnya juga mengalami hal yang sama. Perdagangan terpantau turun. Pelemahan harga CPO ini terpicu menguatnya nilai tukar Ringgit terhadap dollar AS dan pelemahan harga minyak mentah.

Penguatan Ringgit menjadikan harga komoditas yang diperdagangkan dalam mata uang tersebut menjadi relatif lebih mahal bagi pembeli luar negeri sehingga permintaannya menurun.

Harga minyak mentah tergelincir pada perdagangan di beberapa sesi Asia terganjal penguatan dolar AS dan tanda-tanda bahwa pasokan minyak mentah global meningkat sekalipun volume tertekan penurunan yang tidak direncanakan naik ke posisi setidaknya tertinggi lima tahun.

Penurunan harga minyak mentah menjadi pemicu sentimen negatif yang membuat harga CPO dalam trend melemah. Pelemahan harga minyak mentah membuat bahan bakar alternatif seperti yang dibuat dari CPO menurun permintaannya.

Harga CPO kontrak paling aktif di bursa komoditas Malaysia hari ini tampak mengalami pelemahan Harga kontrak Agustus 2016 yang merupakan kontrak paling aktif melemah sebesar 29 ringgit dan diperdagangkan pada posisi 2.499 ringgit per ton.(r12/rt)