Minggu Ini, Harga TBS Sawit Naik Rp 111,31 Perkilogram
Rabu, 10-02-2016 - 18:26:17 WIB
PEKANBARU,Riau12.com-Pekan Kedua Februari 2016 tercatat harga TBS sawit mengalami kenaikan sebesar Rp 111,31 per kilogram. Hal itu disebabkan menguatnya harga CPO yang pada pekan lalu sebesar Rp 6.353,31 per kilogram dan pekan ini sebesar Rp. 6.833,33 per kilogram.
Menurut Sekretaris Pemetaan Harga TBS Sawit, Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Rusdi Rabu (10/2/16), menguatnya harga ekspor minyak sawit pekan ini berhasil mendongkrak harga Tandan Buah Segar atau TBS sawit di Riau pekan kedua Februari 2016.
Menurut Sekretaris Pemetaan Harga TBS Sawit, Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Rusdi, penguatan tajam itu terlihat jika dibandingkan perdagangan minggu sebelumnya. Harga minggu lalu bertengger di Rp 6.353,31 per kilogram dan untuk rata-rata perdagangan minggu ini menyentuh harga Rp. 6.833,33 per kilogram.
"Ini sangat memberikan dampak positif terhadap harga TBS produksi pekebun di Provinsi Riau," katanya.
Dia menambahkan lonjakan harga itu diakui memang melebihi ekspektasi perkiraan sebelumnya. Dan merupakan harga tertinggi sejak awal 2014 lalu. Hal itu tidak lain disebabkan karena produksi yang lebih rendah sebagai dampak cuaca kering di wilayah Asia Tenggara beberapa waktu lalu.
Kekhawatiran bahwa kekeringan terkait dengan pola cuaca El Nino akan menurunkan hasil panen tandan buah segar pada sentra produksi utama CPO Indonesia dan Malaysia, hingga mengangkat harga minyak sawit ke posisi USD 592 per metrik ton pada hari Jumat lalu dan diprediksi mencapai USD 650 sampai-USD 675, pada pertengahan 2016 nanti.
"Karena Indonesia menerapkan kebijakan B20 berbasis CPO," sambungnya.
Rusdi juga menjelaskan bahwa produksi CPO Indonesia dan Malaysia cenderung menurun dari Januari sampai Juni nanti, dan diperkirakan produksi meningkat mulai bulan Juli ini. Diproyeksi bahwa produksi global CPO akan turun 2 sampai 4 juta ton tahun 2016 karena El Nino. Bahkan tanpa El Nino penuhpun, produksi Indonesia akan statis pada tahun 2016, sementara produksi Malaysia akan mengalami sedikit penurunan sebagai akibat dari kekeringan baru-baru ini.(r12/rt)
Komentar Anda :