Hal tersebut seperti diungkapkan oleh Hiroshi Tamura yang menjabat sebagai the GT-R program manager. Dalam wawancara dengan salah satu media, Tamura mengungkapkan bahwa Nissan telah terlalu berfokus pada aspek kinerja GT-R dengan terus meluncurkan model yang lebih kuat dan fokus sebagai mobil sport. Tetapi sesungguhnya, GT-R merupakan kendaraan yang menggabungkan rasa mobil premium dan kinerja mesin yang dahsyat.

"Saya ingin membuat GT-R masuk segmen premium bukan hanya mewah, tapi nyata dari segi kualitas. Penanganan kualitasnya harus ditingkatkan termasuk kenyamanan, kualitas NVH, serta dalam hal pembuatan bodi. Kita masih memiliki kesempatan besar di sini," katanya, seperti dikutip dari Carscoops, Selasa (22/12/2015).

Tamura belum mau berkomentar lebih banyak soal penggabungan GT-R dengan Nissan Nismo RS yang dikenal memiliki performa lebih tinggi, karena memiliki tenaga mesin mencapai 800 hp.

"Saya tidak ingin mengatakan apa-apa tentang model nyata 'RS' untuk pelanggan mungkin 800 atau 900 bhp. Menurut saya mobil tersebut oke untuk sebuah filosofi kendaraan, namun bagaimana untuk kenyamanan berkendara? Bukan hanya sekadar aman, tetapi juga kestabilan saat pengemudi menginjak pedal gas? Hubungan keduanya penting menurut saya. Tapi memang fokusnya untuk GT-R," lanjut dia.

Meski demikian, Tamura belum menyebut detail bentuk desain kendaraannya. Nissan GT-R terbaru dikabarkan meluncur pada 2020 dengan mengusung teknologi hybrid hasil kerjasama dengan Williams.(r12/okz)