Riau12.com-PEKANBARU – Dinas Perkebunan Provinsi Riau merilis harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit kemitraan plasma untuk periode 26 November hingga 2 Desember 2025. Kenaikan harga tertinggi terjadi pada kelompok umur 9 tahun sebesar Rp15,97 per kilogram atau naik 0,46 persen dibanding periode sebelumnya.

Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Disbun Riau, Dr. Defris Hatmaja, menyebutkan harga pembelian TBS petani untuk periode satu minggu ke depan naik menjadi Rp3.467,72 per kilogram, dengan harga cangkang sebesar Rp20,31 per kilogram.

"Pada periode ini indeks K yang digunakan adalah indeks K untuk satu bulan ke depan, yaitu 93,37 persen. Harga penjualan CPO minggu ini naik sebesar Rp215,13, sementara harga kernel turun sebesar Rp610,17 dibanding minggu lalu," jelas Dr. Defris, Rabu (26/11/2025).

Beberapa pabrik kelapa sawit (PKS) tidak melakukan penjualan, sehingga berdasarkan Permentan Nomor 01 Tahun 2018 Pasal 8, harga CPO dan kernel yang digunakan adalah harga rata-rata tim. Jika terkena validasi 2, maka digunakan harga rata-rata KPBN. Harga rata-rata CPO KPBN periode ini tercatat Rp14.020,60 per kilogram dan harga kernel sebesar Rp11.345,00 per kilogram.

Kenaikan harga minggu ini dipengaruhi oleh naiknya harga CPO di pasar. Menurut Dr. Defris, peningkatan tata kelola penetapan harga ini merupakan hasil kerja sama serius seluruh stakeholder yang didukung oleh Pemerintah Provinsi Riau dan Kejaksaan Tinggi Riau. "Komitmen bersama ini pada akhirnya akan berimbas pada peningkatan pendapatan petani dan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.

Berikut daftar harga TBS Kelapa Sawit Kemitraan Plasma Provinsi Riau periode 26 November – 2 Desember 2025:

Umur 3 tahun: Rp2.668,22
Umur 4 tahun: Rp3.029,07
Umur 5 tahun: Rp3.211,63
Umur 6 tahun: Rp3.352,16
Umur 7 tahun: Rp3.423,79
Umur 8 tahun: Rp3.464,29
Umur 9 tahun: Rp3.467,72
Umur 10-20 tahun: Rp3.448,68
Umur 21 tahun: Rp3.393,86
Umur 22 tahun: Rp3.341,13
Umur 23 tahun: Rp3.285,00
Umur 24 tahun: Rp3.223,39
Umur 25 tahun: Rp3.154,21

Penetapan harga ini diharapkan dapat membantu petani kelapa sawit di Riau memperoleh kepastian harga dan meningkatkan kesejahteraan melalui pendapatan yang lebih stabil.