Kontaminasi Cs-137 di Cikande: Produk Alas Kaki Indonesia Ditolak Masuk AS, Pemeriksaan Masih Berlangsung
Kamis, 13-11-2025 - 10:08:59 WIB
Riau12.com-JAKARTA – Satgas Cesium-137 (Cs-137) mengungkap temuan kontaminasi radioaktif pada produk alas kaki Indonesia yang diekspor ke Amerika Serikat (AS). Dua kontainer produk alas kaki yang diproduksi perusahaan berinisial NM ditolak masuk ke AS dan dipulangkan kembali ke Indonesia.
Ketua Bidang Diplomasi dan Komunikasi Publik Satgas Cs-137, Bara Krishna Hasibuan, menjelaskan, produk alas kaki tersebut berasal dari perusahaan industri yang berlokasi di Cikande, namun berada di luar kawasan industri, dengan radius lima kilometer dari sumber kontaminasi Cs-137, yaitu fasilitas PT PMT.
"Setelah kami telusuri, terdapat dua kontainer suspek Cs-137 yang dipulangkan kembali ke Indonesia. Produk alas kaki tersebut berasal dari perusahaan industri alas kaki yang berlokasi di Cikande, namun di luar kawasan industri, dengan radius 5 km dari sumber kontaminasi CS-137, yaitu fasilitas PT PMT," kata Bara dalam Media Briefing, Rabu (12/11).
Kontainer pertama sudah tiba di Indonesia sebulan lalu dan belum diproses oleh produsen sehingga belum diperiksa lebih lanjut. Sementara itu, kontainer kedua dengan notifikasi adanya kontaminasi Cs-137 tiba pada 29 Oktober 2025 dan telah diperiksa oleh Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) pada 30 Oktober 2025.
Bara menegaskan, hasil pemeriksaan kedua kontainer tidak ditemukan kontaminasi di permukaan sehingga aman untuk disimpan di pelabuhan. Saat ini, uji lanjutan dilakukan pada produk alas kaki di dalam kontainer oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Ia menambahkan bahwa kejadian kontaminasi alas kaki tersebut telah berlangsung cukup lama, namun laporan resmi baru diterima belakangan.
"Dan memang selama ini kami fokus pada penanganan soal udang dan rempah-rempah. Baru kami mendapatkan laporan mengenai footwear," ujar Bara.
Terpisah, Kementerian Perindustrian mengungkap bahwa 22 perusahaan di kawasan industri tercemar radiasi Cesium-137.
"Hasil pemeriksaan dan pemetaan yang sudah dilakukan di kawasan industri ini mengidentifikasi 15 industri peleburan logam yang memiliki paparan radiasi Cs-137 dan non Cs-137 dengan laju dosis sebesar 0,18 sampai 700 mikrosievert per jam," kata Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Setia Diarta dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Jakarta Pusat, Senin (10/11).
Komentar Anda :