Potensi Penghindaran Bea Masuk Terungkap, Menteri Keuangan Pastikan Penelusuran Lanjut
Rabu, 12-11-2025 - 15:50:05 WIB
Riau12.com-Jakarta – Dugaan manipulasi nilai barang impor mencuat setelah Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, melakukan inspeksi mendadak di Pelabuhan Tanjung Perak. Dalam kunjungan tersebut, ia menemukan sejumlah barang impor bernilai tinggi yang tercatat sangat murah dalam dokumen kepabeanan.
“Saat pemeriksaan ada hal menarik, harganya terlalu murah. Barang sebagus itu kok cuma tujuh dolar AS. Di marketplace bisa sampai Rp40-45 juta,” ujar Purbaya, Selasa, 11 November 2025.
Temuan ini menjadi sorotan karena mengindikasikan potensi praktik penghindaran bea masuk yang merugikan keuangan negara. Purbaya memastikan akan menelusuri lebih lanjut dokumen dan mekanisme penetapan nilai pabean.
“Kami akan cek lagi agar tidak ada manipulasi harga. Nilai pabean harus mencerminkan harga sebenarnya,” tegasnya.
Dalam kunjungan yang sama, Purbaya meninjau fasilitas longroom dan laboratorium Bea Cukai. Ia menilai peralatan dan kondisi ruang uji sudah memadai, namun meminta agar proses pemeliharaan tetap diperhatikan.
“Kalau ada yang kurang, segera sampaikan supaya bisa dilengkapi. Laboratorium ini penting untuk memastikan keakuratan hasil uji barang,” katanya.
Selain pemeriksaan manual, Purbaya juga memantau kinerja container scanner baru yang telah beroperasi selama dua pekan. Alat ini disebut dapat mempercepat proses deteksi dan mengurangi ketergantungan pada pemeriksaan fisik.
“Scanner yang baru cukup bagus meskipun belum sempurna. Ini bisa mempercepat kemampuan pengecekan barang petugas bea cukai,” ungkapnya.
Menteri Keuangan menambahkan, pengawasan berbasis teknologi informasi akan menjadi fokus utama dalam reformasi kepabeanan. Integrasi sistem dari pelabuhan ke pusat diharapkan membuat pengawasan lebih transparan.
“Semua data akan terhubung ke Jakarta sehingga aktivitas di lapangan bisa dipantau langsung. Ini langkah penting menuju pengawasan yang berbasis IT dan akuntabel,” tutupnya.
Komentar Anda :