www.riau12.com
Senin, 01-Desember-2025 | Jam Digital
16:28 WIB - Studi Harvard 85 Tahun Ungkap Pekerjaan Paling Bikin Tidak Bahagia | 16:20 WIB - Minim PJU, Truk Kontainer Kembali Tabrak Portal di Jembatan Siak I Pekanbaru | 09:41 WIB - BMKG Prediksi Hujan Lebat Disertai Petir Landa Kuansing, Inhu, dan Inhil Sore Hingga Dini Hari Ini | 16:00 WIB - Riau Job Fair 2025 Dibuka 2–4 Desember, 61 Perusahaan Tawarkan 2.437 Lowongan Kerja | 15:50 WIB - Kesabaran Menghadapi Bencana, Janji Kemenangan dari Allah SWT bagi Orang Beriman | 15:41 WIB - DPRD Kampar Resmi Sahkan APBD 2026 Senilai Rp 2,65 Triliun, Bupati Apresiasi Kerja Keras Dewan
 
China Balas Amerika, Kenakan Biaya Tinggi untuk Kapal AS Mulai 14 Oktober
Senin, 13-10-2025 - 13:49:47 WIB

TERKAIT:
   
 

Riau12.com-BEIJING – China akan mulai mengenakan biaya kepada kapal-kapal Amerika Serikat (AS) yang berlabuh di pelabuhan-pelabuhan China, mulai Selasa (14/10). Langkah ini merupakan balasan atas pengenaan biaya oleh AS terhadap kapal-kapal China yang memasuki pelabuhan-pelabuhan AS.

Kementerian Perhubungan China menyebut biaya yang diberlakukan AS pada April lalu “sangat melanggar” prinsip perdagangan internasional dan Perjanjian Pengiriman Maritim China-AS, serta menyebabkan “kerugian serius” pada perdagangan maritim kedua negara.

Kapal-kapal AS akan dikenakan biaya sebesar 400 yuan per ton bersih (sekitar Rp 934 ribu), lebih tinggi dibandingkan biaya yang dikenakan AS kepada kapal-kapal China sebesar 50 dolar AS per ton bersih (sekitar Rp 831 ribu). Kementerian China menyatakan biaya AS tersebut diperkirakan akan meningkat di masa mendatang.

Biaya yang dikenakan China berlaku untuk kapal-kapal yang dimiliki atau dioperasikan oleh perusahaan, organisasi, individu, atau entitas di mana pemegang saham AS memegang setidaknya 25 persen kepemilikan saham. Selain itu, kapal yang dibangun di AS atau berbendera Amerika juga akan dikenakan biaya.

Pada April lalu, pemerintah AS menetapkan biaya untuk kapal yang dibangun di China setelah tinjauan perwakilan dagang AS yang menyimpulkan bahwa kebijakan dan praktik China dianggap tidak rasional dan membebani perdagangan AS.

Menurut Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS), China menguasai 53,3 persen industri pembuatan kapal dunia, sementara AS hanya menguasai 0,1 persen. Langkah terbaru ini diambil setelah China awal pekan ini juga meningkatkan pembatasan ekspor logam tanah jarang dan teknologi terkaitnya.




 
Berita Lainnya :
  • China Balas Amerika, Kenakan Biaya Tinggi untuk Kapal AS Mulai 14 Oktober
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    7 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    8 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    9 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved