ERiau12.com-PEKANBARU – Nilai ekspor Provinsi Riau sepanjang Januari hingga September 2025 mencapai 14,22 miliar Dolar Amerika Serikat (AS), meningkat 24,38 persen dibanding periode yang sama tahun 2024.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Riau, Asep Riyadi, menjelaskan bahwa kenaikan ekspor didominasi oleh sektor non minyak dan gas (non-migas) sebesar 13,44 miliar Dolar AS, naik 30,39 persen dibanding Januari-September 2024. Sektor migas hanya menyumbang 5,49 persen dari total ekspor.
“Non-migas menyumbang 94,51 persen dan migas 5,49 persen. Ekspor mengalami fluktuasi dari Januari sampai April, kemudian meningkat signifikan sejak April hingga Agustus,” ujar Asep, Rabu (1/10/2025).
Berdasarkan sektor, ekspor industri pengolahan naik 30,60 persen, sementara hasil pertanian dan sektor lainnya meningkat 18 persen. Namun, ekspor migas justru menurun 30,68 persen pada periode yang sama.
Komoditas yang mengalami kenaikan terbesar adalah lemak dan minyak hewan/nabati, dengan nilai 2,65 miliar Dolar AS atau naik 50,35 persen. Produk lainnya seperti produk kimia meningkat 11,8 persen, kertas dan karton 10,66 persen, serta komoditas lain naik 18 persen.
Untuk pasar non-migas, Tiongkok menjadi tujuan ekspor terbesar senilai 2 miliar Dolar AS, diikuti India 1,3 miliar Dolar AS dan Malaysia 977,39 juta Dolar AS. Ketiganya menyumbang 31,96 persen dari total ekspor non-migas Riau.
“Pangsa ekspor Tiongkok mencapai 14,95 persen, dengan komoditas utama pulp/bubur kertas 59 persen (853 juta Dolar AS) dan sawit 538 juta Dolar AS,” ungkap Asep.
Sementara itu, secara regional, ekspor Riau ke kawasan Asia Tenggara (ASEAN) tercatat 2,4 miliar Dolar AS, sedangkan ke Uni Eropa (27 negara) mencapai 1,61 miliar Dolar AS.
Kenaikan ekspor non-migas ini menjadi indikator pertumbuhan ekonomi Riau, sekaligus mengurangi ketergantungan pada sektor migas yang menurun.
Komentar Anda :