Direktur Utama PHR Ruby Mulyawan mengatakan, kehadiran buku ini merupakan hasil kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan kebudayaan di Riau. Buku tersebut memuat jejak warisan budaya Melayu, mulai dari artefak, permainan rakyat, hingga kuliner khas.

“Buku ini adalah langkah kecil kami untuk memastikan pesona adat, seni, dan tradisi tetap hidup dalam ingatan dan keseharian masyarakat,” ujar Ruby.

Ruby menambahkan, PHR sebagai perusahaan yang beroperasi di tanah Melayu tidak hanya fokus pada industri migas, tetapi juga memiliki tanggung jawab menjaga keberlanjutan budaya. Nilai-nilai kemelayuan disebut menjadi bagian penting dalam perjalanan PHR bersama masyarakat Riau.

Sementara itu, Gubernur Riau Abdul Wahid menyambut baik inisiatif PHR. Ia menilai penerbitan Buku Melayu Lestari sejalan dengan visi pemerintah daerah dalam memperkuat pendidikan budaya Melayu dan mengembangkan potensi wisata budaya.

“Kami berharap upaya ini konsisten dan berkesinambungan. Buku ini bisa menjadi jembatan informasi bagi generasi muda sekaligus memperkuat persatuan melalui nilai-nilai kearifan lokal,” kata Wahid.

Selain berkontribusi di sektor energi, PHR juga menjalankan program tanggung jawab sosial di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi masyarakat, dan lingkungan.(***)

Sumber: Cakaplah