www.riau12.com
Minggu, 12-Oktober-2025 | Jam Digital
12:29 WIB - Harga Emas Dunia Diprediksi Tembus US$ 4.150 per Troy Ons, Didorong Ketegangan Global dan Krisis Fiskal AS | 09:06 WIB - Harga Emas Dunia Diprediksi Tembus US$ 4.150 per Troy Ons, Didorong Ketegangan Global dan Krisis Fiskal AS | 16:02 WIB - Naskah Akademis Daerah Istimewa Riau Rampung, LAM Riau Tunggu Dukungan Tertulis Pimpinan Daerah | 15:55 WIB - Riau Kirim 17 Peserta ke Olimpiade Madrasah Indonesia, Siap Bersaing di Tingkat Nasional | 15:53 WIB - Bahasa Inggris Masuk Kurikulum Wajib, Integrasi AI dan Digitalisasi Pembelajaran | 15:52 WIB - Pekanbaru Kehilangan Jurnalis Berdedikasi, Muhammad Syukur Dimakamkan di Bangkinang
 
Disaat Jutaan Warga Hadapi Sanksi Tegas Jika Telat Bayar Listrik, PLN Justru Nambah Utang Rp156 Miliar Per Hari
Rabu, 30-07-2025 - 10:17:11 WIB

TERKAIT:
   
 

Riau12.com-JAKARTA – Di saat jutaan warga menghadapi sanksi tegas jika telat membayar tagihan listrik, keuangan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) justru menunjukkan gejala mengkhawatirkan. Utang perusahaan bertambah Rp156 miliar setiap hari, sementara laba bersih terus merosot. Kondisi ini memunculkan kritik tajam terhadap kinerja direksi yang dinilai gagal mengelola perusahaan.

Direktur Eksekutif Center for Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi menilai, situasi ini mencerminkan ketimpangan antara tanggung jawab rakyat sebagai konsumen dan lemahnya kepemimpinan di tubuh PLN.

"PLN ini perusahaan monopoli, rakyat tidak punya pilihan lain, tapi malah babak belur keuangannya. Sementara rakyat sedikit saja telat bayar, kena denda. Kalau token habis, alarm rumah bunyi sampai ganggu tetangga," tegas Uchok, Selasa (29/7/2025).

Menurut Uchok, utang PLN naik drastis dari Rp655 triliun pada 2023 menjadi Rp711,2 triliun pada 2024. Artinya, dalam sebulan, utang naik Rp4,7 triliun atau setara Rp156,7 miliar per hari. Kenaikan ini meliputi utang jangka pendek maupun panjang.

Tak hanya utang, laba PLN juga turun signifikan. Pada 2023, laba mencapai Rp22 triliun, namun tahun 2024 hanya Rp17,7 triliun. Penurunan sebesar Rp4,3 triliun ini terjadi meski PLN masih memegang kendali penuh atas distribusi listrik nasional.

"Kondisi ini tidak bisa dibiarkan. Dirut PLN harus dievaluasi. Jangan karena sudah lama menjabat, jadi lupa tanggung jawabnya. Harus ada penyegaran," kritik Uchok, merujuk pada posisi Darmawan Prasodjo sebagai Direktur Utama.

Ia juga menyoroti dugaan perjalanan pribadi ke luar negeri yang dilakukan oleh Darmawan saat masa siaga Natal dan Tahun Baru lalu, menggunakan dana perusahaan. Perjalanan itu disebut-sebut menuju Melbourne, Australia dan melibatkan keluarganya.

Uchok meminta Kejaksaan Agung turun tangan menyelidiki potensi penyalahgunaan anggaran perjalanan dinas di tengah situasi keuangan PLN yang memprihatinkan.

Hingga berita ini disusun, Sekretaris Perusahaan PLN, Alois Wisnuhardana belum memberikan klarifikasi. (***)


Sumber: Goriau



 
Berita Lainnya :
  • Disaat Jutaan Warga Hadapi Sanksi Tegas Jika Telat Bayar Listrik, PLN Justru Nambah Utang Rp156 Miliar Per Hari
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    9 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved