PEKANBARU,Riau12.com-Dari hasil rapat tim penetapan harga TBS Provinsi Riau periode 2 sampai dengan 8 Desember 2015, tercatat mengalami kenaikan. Kenaikan harga TBS sawit di Riau sebesar Rp 32,86 perkilogram.
Untuk TBS sawit umur 3 tahun naik menjadi Rp 917,43 perkilogram, TBS sawit umur 4 tahun naik menjadi Rp 1.024,51 perkilogram, TBS sawit umur 5 tahun naik menjadi Rp 1.096,32 perkilogram.
TBS sawit umur 6 tahun naik menjadi Rp 1.128,54 perkilogram, TBS sawit umur 7 tahun naik menjadi Rp 1.171,62 pertahun, TBS sawit umur 8 tahun naik menjadi Rp 1.208,15 perkilogram, TBS sawit umur 9 tahun naik menjadi Rp 1.246,93 perkilogram.
"Khusus untuk TBS sawit umur 10-20 tahun naik menjadi Rp 1.281.70 perkilogram," terang Sekretaris Tim Penetapan Harga Disbun Riau, Rusdy Selasa (1/12/15).
Menurutnya, CPO berhasil rebound meskipun mata uang ringgit terpantau mengalami peningkatan terhadap dollar AS. Biasanya peningkatan ringgit menjadikan harga komoditas yang diperdagangkan dalam mata uang tersebut menjadi relatif lebih mahal bagi pembeli luar negeri sehingga permintaannya turun.
Penguatan harga CPO didukung oleh pelemahan nilai tukar ringgit terhadap dollar AS. Pergerakan harga CPO berjangka pada perdagangan selanjutnya masih berpotensi untuk melanjutkan penguatan.
"Harga CPO Indonesia dan Malaysia pada perdagangan lantai bursa komoditas terpantau mengalami peningkatan yang lumayan. Harga komoditas ini memanfaatkan aksi bargain hunting yang dilakukan oleh para pelaku pasar untuk masuk ke dalam teritori positif," terang Rusdy.
Harga CPO kontrak paling aktif di bursa komoditas Malaysia tampak mengalami kenaikan terbatas. Harga kontrak Februari 2016 yang merupakan kontrak paling aktif menguat sebesar 37 ringgit dan diperdagangkan pada posisi 2.248 ringgit per ton.
Rilis data ekonomi AS yaitu GDP Growth Rate QoQ yang diindikasikan berdasarkan survey para ekonom akan melemah, hal ini berarti akan menggambarkan perlambatan pertumbuhan ekonomi AS. Jika hasil ini terjadi, maka akan melemahkan dollar AS.
Dampak dari kenaikan dollar adalah melemahnya ringgit. Pelemahan ringgit menjadikan harga komoditas yang diperdagangkan dalam mata uang tersebut menjadi relatif lebih murah bagi pembeli luar negeri sehingga permintaannya meningkat. Nilai tukar USD_MYR menguat 0,19% pada posisi 4,2218.(r12/rt)
Komentar Anda :