PEKANBARU, Riau12.com-Sekretaris Ti Penetapan Harga Disbun Riau, Rusdy Selasa (24/11/15) engatakan bahwa dari hasil penetapan harga TBS Riau periode 25 November sampai dengan 1 Des 2015, menetapkan bahwa harga TBS sawit di Riau turun. Penurunan sebesar Rp 18.19 perkilogram.
Untuk TBS sawit umur 3 tahun, turun menjadi Rp 893,94 perkilogram. TBS sawit umur 4 tahun, turun menjadi Rp 998,24 perkilogram. TBS sawit umur 5 tahun, turun menjadi Rp 1.068,18 perkilogram.
TBS sawit umur 6 tahun, turun menjadi Rp 1.099,61 perkilogram. TBS sawit umur 7 tahun, turun menjadi Rp 1.141,58 perkilogram, TBS sawit umur 8 tahun, turun menjadi Rp 1.177,17 perkilogram, TBS sawit umur 9 tahun, turun menjadi Rp 1.214,98.
"Untuk TBS sawit umur 10-20 tahun, turun menjadi Rp 1.248.85 perkilogram," terang Rusdy.
Rilis data yang disampaikan produsen minyak bumi tentang kenaikan produksi di beberapa negara membuat permintaan CPO sedikit tertekan dan menyebabkan harga CPO di bursa komoditas terpantau mengalami pelemahan yang cukup lumayan.
"Harga komoditas ini anjlok juga disebabkan oleh kenaikan nilai tukar mata uang Ringgit Malaysia sebesar 0,42 %," terang Rusdy.
Analyst Vibiz Research Center, tabah Rusdy memperkirakan bahwa pergerakan harga CPO berjangka pada perdagangan selanjutnya masih berpotensi untuk melanjutkan trend penurunan.
Menurutnya, pergerakan harga masih akan dipengaruhi oleh pergerakan mata uang rupiah dan ringgit serta kondisi permintaan dan pasokan global. Harga minyak mentah juga memberikan pengaruh kuat terhadap pergerakan harga CPO.Penurunan signifian CPO tertekan double pelemahan dari indikator harga CPO, yaitu yaitu merosotnya harga minyak mentah dan penguatan ringgit.
"Turunnya harga minyak mentah menjadi dorongan sentimen negatif yang mengakibatkan harga CPO tertahan di dalam trend melemah. Melemahnya harga minyak mentah membuat bahan bakar alternatif seperti yang dibuat dari CPO berkurang permintaannya," kata Rusdy.
Harga minyak berjangka WTI untuk kontrak bulan Desember ditutup turun 2,42%, pada 40,74 dollar per barel setelah IEA mengumumkan persediaan minyak mentah mencapai 3 miliar barrel di seluruh dunia.(r12/rt)
Komentar Anda :