Produksi Padi Diproyeksi Naik 30 Persen, Indeks Pertanaman Riau Tembus Peringkat Ketiga Tertinggi Nasional
Riau12.com-PEKANBARU –Kinerja sektor pertanian Provinsi Riau menunjukkan capaian membanggakan. Indeks pertanaman (IP) lahan program Optimalisasi Lahan (Oplah) Riau berhasil menembus peringkat ketiga tertinggi nasional. Peningkatan ini diiringi dengan prediksi lonjakan produksi padi hingga 30,39 persen pada awal 2025.
Capaian tersebut terungkap dalam High Level Meeting Swasembada Pangan yang digelar di Gedung Daerah, Rabu (16/4/2025). Pelaksana Tugas Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (PTPH) Riau, M. Job Kurniawan, menyebut IP lahan program Oplah meningkat dari di bawah IP-1 menjadi IP-2,39 di lahan seluas 3.336 hektare.
"Indeks pertanaman ini jadi indikator penting. Dulu hanya bisa satu kali tanam setahun, sekarang bisa dua hingga tiga kali," ujarnya.
Sementara itu, proyeksi Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan produksi padi Riau periode Januari–April 2025 diperkirakan meningkat 30,39 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Job menyebut tren ini sebagai sinyal positif sekaligus tantangan ke depan.
"Peningkatan ini harus dibarengi dengan antisipasi serangan organisme pengganggu tanaman dan percepatan luas tanam pasca Lebaran. April–September jadi periode krusial hingga akhir tahun," jelasnya.
Selama 2019–2024, Pemprov Riau menjalankan berbagai program strategis seperti PAT Antisipasi Darurat Pangan dan program swasembada pangan. Hasilnya, luas tanam meningkat 18 persen dari 63.272 hektare menjadi 74.654 hektare. Luas panen turut naik 8,68 persen menjadi 56.422 hektare.
Produktivitas padi pun meningkat dari rata-rata 3,66 ton per hektare menjadi 4,18 ton, naik 11,2 persen. Kenaikan ini mendongkrak pendapatan petani hingga rata-rata Rp3 juta per hektare.
Di sisi penyediaan benih, Riau telah menghasilkan 3.223,7 ton benih bersertifikat senilai Rp40,3 miliar. Penangkaran benih kini berkembang menjadi sumber ekonomi baru bagi petani, distributor, hingga pelaku logistik.
Tak kalah penting, enam varietas padi gogo lokal Riau resmi dilepas sebagai varietas unggul dalam kurun 2020–2024. Kolaborasi dengan BPSIP Riau ini turut menjaga keberagaman genetik dan mendukung diversifikasi lahan.
Job juga menyoroti pentingnya menjaga semangat tanam usai Ramadhan dan Idulfitri. Ia mengingatkan adanya penurunan luas tambah tanam (LTT) pada Maret 2025 yang harus segera dibalik.
"Januari–Maret 2025 masih surplus dibanding dua tahun lalu. Tapi kita harus percepat tanam di April agar momentumnya tidak hilang," katanya.
Kabupaten Indragiri Hilir menjadi penyumbang terbesar luas tanam Januari–Maret 2025 dengan 10.149 hektare, disusul Siak (3.027 ha), Kampar (2.158 ha), dan Rokan Hilir (1.418 ha). Daerah lain seperti Kuansing, Bengkalis, Dumai, hingga Kepulauan Meranti juga turut berkontribusi.
“Kami harap dukungan semua pihak, termasuk TNI-Polri, agar cita-cita kita untuk swasembada pangan bisa segera terwujud,” tutupnya. (***)
Sumber: Goriau
Komentar Anda :