www.riau12.com
Senin, 13-Oktober-2025 | Jam Digital
17:09 WIB - PUPR Pekanbaru Genjot Perbaikan Jalan, 11 Ruas Sudah Masuk Tahap Pelapisan Dasar | 12:29 WIB - Harga Emas Dunia Diprediksi Tembus US$ 4.150 per Troy Ons, Didorong Ketegangan Global dan Krisis Fiskal AS | 09:06 WIB - Harga Emas Dunia Diprediksi Tembus US$ 4.150 per Troy Ons, Didorong Ketegangan Global dan Krisis Fiskal AS | 16:02 WIB - Naskah Akademis Daerah Istimewa Riau Rampung, LAM Riau Tunggu Dukungan Tertulis Pimpinan Daerah | 15:55 WIB - Riau Kirim 17 Peserta ke Olimpiade Madrasah Indonesia, Siap Bersaing di Tingkat Nasional | 15:53 WIB - Bahasa Inggris Masuk Kurikulum Wajib, Integrasi AI dan Digitalisasi Pembelajaran
 
Faktor Musiman, Permintaan Dolar AS Akan Meningkat Pada April, Lalu Bagaimana Nasib Rupiah?
Kamis, 27-03-2025 - 09:09:21 WIB

TERKAIT:
   
 

Riau12.com - Nilai tukar rupiah tengah menjadi sorotan setelah melemah ke level Rp 16.611 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa (25/3/2025). Nilai ini merupakan yang terendah sejak krisis moneter 1998.
Global Markets Economist Maybank Indonesia Myrdal Gunarto menyoroti potensi lonjakan permintaan dolar AS pada April mendatang. Menurutnya, faktor musiman seperti pembayaran dividen kepada investor asing menjadi pemicu utama peningkatan kebutuhan dolar.

"Permintaan dolar secara musiman biasanya meningkat antara April hingga Juni karena pembayaran dividen. investor asing ini mendapatkan hasil dividen dari investasi mereka di Indonesia dan biasanya pembagian dividen dari perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia itu terjadi pada periode April sampai Juni," ujar Myrdal dalam wawancara dengan B-Universe, Rabu (26/3/2025).

Selain itu, pada pekan keempat setiap bulan, permintaan dolar AS cenderung meningkat akibat pembayaran bunga utang dan keperluan impor perusahaan. Lonjakan ini bersifat rutin dan dapat memberikan tekanan tambahan terhadap nilai tukar rupiah.
Meski demikian, Myrdal tetap optimistis rupiah masih dapat bertahan berkat kondisi makroekonomi yang stabil, terutama dengan kondisi neraca perdagangan yang terus mencatat surplus.

Pada Februari 2025, Indonesia membukukan surplus perdagangan sebesar US$ 3,12 miliar, dengan nilai impor mencapai US$ 18,86 miliar dan ekspor sebesar US$ 21,98 miliar.

"Kalau kita lihat dari foreign bank investment, seharusnya ada dana masuk, terutama ke beberapa sektor yang memang sangat menarik, seperti sektor hilirisasi, industri manufaktur terkait dengan makanan atau minuman, serta industri yang memiliki kaitan dengan program Astacita pemerintah. Kelihatannya ini banyak didatangkan dari investor global. Sehingga seharusnya dari aspek foreign bank investment, ada dana masuk dari sisi dolar," kata Myrdal terkait faktor yang memengaruhi nilai tukar rupiah.(***)

Sumber: Cakapalah 




 
Berita Lainnya :
  • Faktor Musiman, Permintaan Dolar AS Akan Meningkat Pada April, Lalu Bagaimana Nasib Rupiah?
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    9 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved