Riau12.com-PEKANBARU – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau mencatat adanya peningkatan signifikan dalam luas panen padi pada awal 2025 dibandingkan tahun sebelumnya.
Pada Januari 2025, luas panen padi tercatat mencapai 3,68 ribu hektare. Sementara itu, potensi panen dari Februari hingga April 2025 diperkirakan mencapai 22,46 ribu hektare. Dengan demikian, total luas panen pada Subround Januari-April 2025 diprediksi mencapai 26,14 ribu hektare, meningkat 17,58 persen atau sekitar 3,91 ribu hektare dibandingkan periode yang sama pada 2024 yang hanya mencapai 22,23 ribu hektare.
Sejalan dengan peningkatan luas panen, produksi padi juga diperkirakan mengalami lonjakan. Pada Januari 2025, produksi padi diprediksi mencapai 15,74 ribu ton Gabah Kering Giling (GKG), sementara potensi produksi sepanjang Februari hingga April 2025 diperkirakan sebesar 90,65 ribu ton GKG.
Dengan demikian, total produksi padi pada Subround Januari-April 2025 diproyeksikan mencapai 106,39 ribu ton GKG, meningkat 30,39 persen atau bertambah 24,79 ribu ton GKG dibandingkan periode yang sama pada 2024 yang hanya mencapai 81,59 ribu ton GKG.
Kepala BPS Provinsi Riau, Asep Riyadi, menyebut peningkatan ini sebagai sinyal positif bagi ketahanan pangan di Riau.
"Peningkatan luas panen dan produksi padi pada awal 2025 menunjukkan potensi pertanian yang semakin membaik di beberapa wilayah utama penghasil padi di Riau. Namun, masih ada daerah yang mengalami penurunan produksi, sehingga upaya peningkatan produktivitas harus terus dilakukan," ujar Asep Riyadi, Senin (3/3/2025).
Pada 2024, peningkatan produksi padi terjadi di sejumlah kabupaten, terutama Indragiri Hilir dan Rokan Hilir. Sebaliknya, beberapa daerah mengalami penurunan produksi, seperti Bengkalis, Kuantan Singingi, dan Kampar.
Tiga kabupaten dengan produksi padi tertinggi di Riau pada 2024 adalah Indragiri Hilir, Rokan Hilir, dan Pelalawan. Sementara itu, tiga daerah dengan produksi padi terendah adalah Kota Pekanbaru, Indragiri Hulu, dan Rokan Hulu.
"Berdasarkan potensi produksi awal 2025, kabupaten/kota dengan prediksi produksi padi tertinggi pada Januari-April 2025 adalah Rokan Hilir, Pelalawan, dan Siak. Sebaliknya, daerah dengan potensi produksi terendah adalah Kampar, Indragiri Hulu, dan Kota Dumai," jelasnya. (***)
Sumber: Goriau
Komentar Anda :