Pemimpin Wilayah PT Pegadaian Kanwil Pekanbaru, Eko Supriyanto, mengungkapkan bahwa dari tiga unit kerja tersebut, Kota Batam mencatat capaian kinerja tertinggi, sementara Kota Padang berada di posisi terendah.

“Cabang Padang mencatat outstanding loan (OSL) gross sebesar Rp847,4 miliar pada tahun 2024, dengan pertumbuhan sebesar 28,27% di awal tahun 2025,” ujar Eko, mengutip data resmi Pegadaian, Rabu (12/2/2025).

Ia menambahkan, kinerja tertinggi di wilayah Padang berasal dari produk gadai, yang mencapai Rp608,7 miliar atau tumbuh 35%. Sementara itu, produk non-gadai tercatat sebesar Rp183 miliar, namun mengalami kontraksi sebesar -0,51%.

Pegadaian juga telah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menjalankan usaha bullion atau bank emas, yang mencakup deposito emas, pinjaman modal kerja emas, jasa titipan emas korporasi, serta perdagangan emas. Persetujuan ini tertuang dalam surat nomor S-325/PL.02/2024.

“Dengan adanya persetujuan dari OJK, kegiatan Pegadaian dalam menghimpun emas dari nasabah sudah sesuai aturan, sehingga semakin meningkatkan kepercayaan masyarakat,” jelas Eko.

Melihat tren positif di tahun 2024, Pegadaian menargetkan pertumbuhan bisnis Kanwil Pekanbaru sebesar 10% pada semester I tahun 2025.

“Tahun ini kami optimis dapat mencapai target yang telah ditetapkan. Selain itu, tren investasi emas yang semakin diminati masyarakat menjadi peluang bagi Pegadaian untuk terus memberikan manfaat,” tambahnya.

Eko menegaskan bahwa Pegadaian berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat serta memperluas ekosistem emas guna mendukung pertumbuhan investasi emas di Indonesia.

“Hal ini sejalan dengan meningkatnya minat masyarakat dalam berinvestasi emas,” pungkasnya, seperti yang dilansir dari bisnis.(***)

Sumber: Halloriau