www.riau12.com
Senin, 13-Oktober-2025 | Jam Digital
13:19 WIB - Inflasi dan Harga Pupuk Dorong Lonjakan Harga Cabai, Petani Lokal Butuh Dukungan Nyata | 12:03 WIB - Publik “Dibohongi”, DPR Naikkan Dana Reses Saat Tunjangan Rumah Dihapus | 11:53 WIB - Kabut Pagi Selimuti Sejumlah Wilayah Riau, BMKG Imbau Warga Waspada Hujan dan Petir | 11:41 WIB - Sulap Aplikasi Pesan Privat Jadi Sarana Peredaran Narkoba,Ammar Zoni dan Lima Rekan Dibekuk di Lapas | 11:13 WIB - Agung Anugrah Dicopot, Plt Direktur PDAM Pekanbaru Diminta Benahi Layanan dan Kebocoran | 11:11 WIB - Siak Gratiskan Denda Pajak Bumi dan Bangunan, Dorong Masyarakat Lunasi Pokok Pajak di HUT ke-26
 
Menakar Potensi PLTS Atap bagi Perumahan di Riau: Bumi Terawat, Tagihan Lebih Hemat
Rabu, 05-02-2025 - 11:16:10 WIB

TERKAIT:
   
 

Riau12.com - Pada tahun 2022, Bank Tabungan Negara (BTN) merilis hunian ramah lingkungan di Perumahan Gandus City Land di Palembang. Bersama PT Karya Anak Negeri, pasokan energi rumah tipe 36 itu didukung panel surya on grid.

Sehingga pada siang hari listrik yang digunakan berasal dari proses fotovoltaik di panel surya; mengubah cahaya matahari menjadi energi. Sementara saat malam tiba, sumber energi listrik kembali menggunakan pasokan dari PLN.

Kendati demikian, panel surya atap yang berkapasitas 1 kWp (kilo Watt peak) itu sudah mampu menghemat tagihan listrik hingga 50 persen setiap bulannya.

Perumahan Gandus City juga didaulat sebagai pilot project green and affordable housing pertama di Indonesia. Sebab, selain panel surya, perumahan ini sudah mengantongi sertifikat preliminary dari IFC EDGE yang menunjukkan penghematan terjadi pada penggunaan air sebesar 21 persen, energi sebesar 72 persen dan embodied energy di material bangunan sebesar 51 persen.

Namun di Riau, perumahan ramah lingkungan, khususnya dalam penggunaan panel surya atap sebagai sumber energi masih butuh sosialisasi dan edukasi lebih lanjut. 

Padahal, Dewan Energi Nasional merincikan potensi energi surya di Riau sangat besar. Rata-rata energi surya yang mampu diserap setiap tahun mencapai 5,0-5,5 kWh/m⊃2;, artinya wilayah tersebut mendapatkan sinar matahari selama kurang lebih 5 jam per hari sepanjang tahun.

Menyadari potensi dan dampak yang diberikan, DBM Business BTN KC Pekanbaru Revy Khairul menjelaskan, pihaknya siap berkolaborasi dengan berbagai stakeholder dalam mendorong penggunaan PLTS Atap di perumahan.

“Kita akan menyampaikan kepada para pengembang agar mempertimbangkan penggunaan panel surya pada perumahan yang mereka bangun. Pada prinsipnya, Bank BTN terus mendorong pembiayaan rumah berbasis ramah lingkungan,” katanya kepada tribunpekanbaru.com, Senin (20/1/2025).

Adapun pada tahun 2025 ini, BTN Pekanbaru menargetkan penyaluran KPR Subsidi untuk 6.850 unit rumah dengan nilai mencapai Rp 1,075 Triliun. Angka tersebut naik drastis dari tahun sebelumnya yang hanya 3.304 unit dengan nilai Rp 507 Miliar.

“Bagi pengembang perumahan subsidi dan komersil yang berminat dengan penggunaan panel surya, mari kita berkoordinasi dan bersinergi demi keberlanjutan lingkungan kita. Begitu juga dengan vendor PLTS, kami juga terbuka untuk berkomunikasi lebih lanjut,” tuntasnya.

Disaat penggunaan PLTS Atap di perumahan belum terlalu dilirik di Riau, Yandri sudah merasakan dampak positifnya sejak tahun 2022. Rumah tipe 36 miliknya di Perumahan Griya Palas Mekar Rumbai Kota Pekanbaru itu sudah dipasangi panel surya atap on grid berkapasitas 3x450 wp.

Dia menjelaskan panel surya tersebut merupakan bantuan dari Kementerian ESDM melalui program Sustainable Energy Fund (SEF). Meski hanya berfungsi pada siang hari, tagihan listrik Yandri berkurang hingga 50 persen.

“Kalau sebelumnya, tagihan listrik kami rata-rata setiap bulannya bisa mencapai Rp 600 ribuan. Namun sejak ada panel surya ini, tagihan listrik hanya berkisar Rp 300 ribuan setiap bulan,” kata Dia kepada tribunpekanbaru.com, Selasa (21/1/2025).

Sembari memperlihatkan riwayat pembelian token listriknya, Yandri mengaku sangat terbantu dengan pemasangan panel surya itu. Ia kemudian berharap agar pemerintah memberikan bantuan serupa maupun program subsidi kepada masyarakat untuk mendapatkan panel surya.

“Karena dampaknya memang terasa. Tagihan listrik rumah tangga lebih hemat, lalu energi yang kita pakai juga dipastikan ramah lingkungan dan berkelanjutan. Apalagi Riau dilintasi garis khatulistiwa, sehingga cuacanya yang cenderung lebih panas mendukung panel surya ini beroperasi maksimal,” tutupnya.

Perumahan PLTS ATAP

PERUMAHAN PLTS ATAP: Pemanfaatan PLTS Atap di sektor perumahan masih tergolong rendah. Perlu edukasi dan sosialisasi lebih lanjut sehingga mampu memberikan nilai ekonomis bagi masyarakat dan energi yang digunakan lebih ramah lingkungan.
Skema Menarik

PT Prima Khatulistiwa Sinergi di Jalan Bakti Kota Pekanbaru sejak tahun 2021 telah melayani pemasangan PLTS pada banyak sektor, mulai dari industri, komersil hingga residensial atau perumahan.

Khusus sektor residensial, sudah lebih dari 20 rumah di Pekanbaru yang menggunakan jasa perusahaan ini dalam pemasangan PLTS Atap. 

Untuk menjangkau pasar yang lebih besar, Direktur Utama PT Prima Khatulistiwa Sinergi, Alexander mengatakan siap menjalin kerjasama dengan pengembang perumahan dan perbankan sebagai lembaga pembiayaan.

Bahkan pihaknya sudah mempersiapkan skema dan formulasi pembiayaan agar harga pemasangan PLTS Atap di perumahan lebih terjangkau.

“Misalnya cicilan KPR pada satu unit rumah adalah Rp 1 juta setiap bulannya selama 15 tahun. Jika tertarik menggunakan PLTS Atap, angsuran tadi cukup ditambah Rp 150 ribu saja. Ketika angsuran selesai, maka rumah dan panel surya otomatis menjadi hak milik konsumen,” ujar Dia kepada tribunpekanbaru.com, Selasa (21/1/2025).

Ketika cicilan itu selesai, lanjut Dia, konsumen masih mendapatkan penghematan selama 10 tahun. Sebab, produk panel surya yang dipasang mampu beroperasi selama 25 tahun. Kemudian juga diberikan garansi 10 tahun untuk produk yang digunakan. Tidak hanya itu, pihaknya juga membebaskan biaya perawatan selama satu tahun.

“Sejauh ini tidak ada kendala dengan panel surya yang sudah kita pasang di rumah konsumen. Paling membersihkan panel dari tumpukan debu saja. Kalau keluhan pada umumnya mereka menyampaikan ada penurunan kapasitas daya pada waktu-waktu tertentu, seperti musim penghujan dan itu hal yang wajar,” paparnya.

Alexander memaparkan saat ini banyak developer solar panel yang tertarik untuk berinvestasi pada pemasangan PLTS Atap. Pihaknya beberapa kali menjalin kerjasama dengan developer tersebut. Namun, umumnya kontrak yang ditawarkan cukup besar, yaitu 1MW. Sehingga tawaran ini lebih banyak diambil sektor industri.

Kendati demikian, menurutnya tidak menutup kemungkinan tawaran ini bisa juga diperoleh para pengembang perumahan di Riau.

“Menariknya, sistem kerjasama yang ditawarkan adalah zero capex. Artinya, konsumen mendapatkan energi dari PLTS tanpa biaya di muka. Mereka juga bertanggung jawab atas pengoperasian dan pemeliharaan sistem selama masa kontrak,” kata Dia

Sebagai gantinya, konsumen cukup membayar energi yang digunakan dengan harga tetap sesuai Perjanjian Pembelian Daya (Power Purchase Agreement; PPA) yang sudah disepakati. 

“Setelah kontraknya berakhir, unit panel surya yang sudah terpasang sepenuhnya menjadi milik konsumen tersebut,” tuntas Alexander.

Ketua DPD Real Estate Indonesia (REI) Provinsi Riau, Elvi Syofriandi menuturkan perumahan dengan PLTS Atap di Bumi Lancang Kuning belum menjadi prioritas para pengembang. Menurutnya, modal awal dan biaya maintenance yang cenderung mahal menjadi pertimbangan.

“Namun kalau ada skema seperti angsuran yang hanya ditambah Rp 150 ribu tanpa modal awal dan biaya perawatan ditanggung investor, kita para pengembang tentu tertarik untuk mempelajarinya lebih lanjut,” katanya kepada tribunpekanbaru.com, Kamis (30/1/2025).

Dia menuturkan REI Riau terbuka untuk menjalin kerjasama dalam membangun hunian yang ramah lingkungan. “Apalagi kalau PLTS Atap ini bisa dibangun untuk perumahan bersubsidi, tentu akan sangat membantu bagi masyarakat berpenghasilan rendah dalam menekan biaya tagihan listrik mereka,” tuntasnya.

Adapun pada tahun 2025 ini, REI Riau menargetkan pembangunan rumah sebanyak 12 ribu unit dengan rincian 10 ribu unit untuk KPR FLPP yang diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan sisanya rumah komersil.

Elvi Syofriadi mendaftarkan diri, diiringi oleh rombongan pendukung di kantor DPD REI Riau yang terletak di Jalan Sudirman, Pekanbaru, pada Jumat (27/9/2024).
Elvi Syofriadi mendaftarkan diri, diiringi oleh rombongan pendukung di kantor DPD REI Riau yang terletak di Jalan Sudirman, Pekanbaru, pada Jumat (27/9/2024). (Istimewa)
PLTS Atap, Ikhtiar Menjaga Keberlanjutan Bumi

Perubahan iklim yang semakin mengancam keberlangsungan peradaban manusia menyadarkan negara-negara di dunia untuk segera beralih menggunakan sumber energi yang ramah lingkungan. Indonesia yang masih bergantung dengan PLTU batu bara, juga menjadi sorotan.

Sebab, Global Energy Monitor pada tahun 2022 menempatkan Indonesia di peringkat ke 6 dunia sebagai penghasil emisi PLTU batu bara terbesar dengan jumlah emisi berkisar 214 juta ton CO2.

Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah, seperti kebijakan untuk meningkatkan bauran energi baru terbarukan di berbagai sektor. Akan tetapi, bauran EBT dalam negeri masih berkisar 14 persen, masih jauh dari target yang ditetapkan pemerintah pada tahun 2025 ini sebesar 25 persen. 

PLTS Atap diyakini sebagai solusi terbaik untuk mencapai target tersebut karena ketersediaan sinar matahari yang melimpah dan harga panel surya yang semakin terjangkau setiap tahun

PLN pada tahun 2022 melaporkan rata-rata biaya PLTS di Indonesia yaitu Rp 1.034,52 per kilowatt-hour (kWh). Biaya tersebut sudah turun sekitar 19 persen dibanding 2021, bahkan lebih murah 91 persen pada tahun 2020.

Seiring perkembangan zaman, jumlah penduduk yang bertambah dan peralatan elektronik rumah tangga semakin beragam, sektor perumahan semestinya didorong untuk menggunakan panel surya. 

Pasalnya, rumah tangga adalah salah satu sektor yang paling banyak mengkonsumsi listrik setiap harinya. Kondisi di atas juga selaras dengan upaya pemerintah dalam memenuhi hunian yang layak bagi masyarakat, seperti program 3 juta rumah.(***)

Sumber: Tribunpekanbaru



 
Berita Lainnya :
  • Menakar Potensi PLTS Atap bagi Perumahan di Riau: Bumi Terawat, Tagihan Lebih Hemat
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    9 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved