www.riau12.com
Senin, 13-Oktober-2025 | Jam Digital
15:36 WIB - Dana Siap, Dokumen Tak Lengkap: DPRD Riau Soroti Keterlambatan Gaji Guru ASN | 15:18 WIB - Banjir Tak Kunjung Usai, Pemko Pekanbaru Siapkan Sistem Biopori untuk Kurangi Genangan | 14:52 WIB - Pengemis Raup Rp18 Juta per Bulan di Pekanbaru, Ekonom: Ini Bukan Lagi Soal Sosial, tapi Bisnis! | 14:51 WIB - Riau Gencar Lakukan Penyuluhan Kesehatan di Sinaboi, Setelah 1.000 Kasus Malaria Ditemukan | 14:46 WIB - Ahli UGM Beberkan Langkah Pertolongan Pertama Tangani Keracunan Makanan Program MBG | 14:45 WIB - Pemko Dumai Lakukan Rotasi 57 Pejabat, Sekda: Langsung Bekerja dan Layani Warga
 
CORE Indonesia Usulkan Pengahpusan Pupuk Subsidi di Ganti BLT
Rabu, 22-01-2025 - 12:00:35 WIB

TERKAIT:
   
 

Riau12.com - Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia mengusulkan pemerintah menghapus skema penyaluran pupuk subsidi.

Research Associate CORE Dwi Andreas Santosa mengatakan produktivitas padi Indonesia pernah menjadi yang nomor satu se-Asia Tenggara (ASEAN). Akan tetapi, sekarang disalip Vietnam.

"Ubah subsidi pupuk dan berbagai bantuan yang tidak efektif serta penuh penyelewengan," desak Andreas, Selasa (21/1).

"Menjadi direct payment (bantuan langsung tunai) ke petani. Jadi, tidak ada lagi pupuk subsidi dan nonsubsidi," tegasnya.

Di lain sisi, pria yang juga Guru Besar dan Kepala Pusat Bioteknologi IPB University itu menyoroti soal target swasembada pangan. Andreas sangsi mimpi itu bisa tercapai di era Presiden Prabowo Subianto.

Ia membandingkan volume impor 12 komoditas utama yang masih di level 8 juta ton pada 2008 lalu. Namun, totalnya melonjak ke 29,9 juta ton di 2023-2024.

"Pertanyaan besarnya, bagaimana kita mencapai swasembada? Bagaimana menghilangkan (impor) 30 juta ton? Kalau konsepnya swasembada pangan, maka hasilnya sampai kiamat kurang satu hari gak akan tercapai," tuturnya.

Meski begitu, Andreas mengecualikan komoditas beras. Ia menegaskan ada peluang Indonesia berhasil mencapai target swasembada beras.

Ia mengatakan stok beras pada awal 2024 ada 4,1 juta ton. Sementara, pada awal tahun ini, stok awal diprediksi menyentuh 7,5 juta ton karena tumpukan impor beras di tahun-tahun sebelumnya.

"Maka jawabannya stock-to-use ratio menjadi 24,3 persen. Ini amat sangat aman (batas aman 20 persen)," tegas Andreas.

"Lalu, dampaknya mana ke sedulur tani kami? Sekarang jaringan-jaringan petani kami sudah laporan. Saat ini belum panen raya, harga gabah sudah mulai jatuh di banyak tempat karena stok yang sedemikian besar," tutupnya.(***)

Sumber: Riaumandiri



 
Berita Lainnya :
  • CORE Indonesia Usulkan Pengahpusan Pupuk Subsidi di Ganti BLT
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    9 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved