Karena AI, 41 Persen Perusahaan di Seluruh Dunia Berencana PHK Masal di 2025-2030
Senin, 13-01-2025 - 10:31:31 WIB
Riau12.com-JAKARTA – World Economic Forum (WEF) mengungkapkan bahwa sebanyak 41% perusahaan di seluruh dunia berencana mengurangi jumlah tenaga kerja mereka atau melakukan PHK massal pada periode 2025-2030. Hal ini dipicu oleh peningkatan penggunaan kecerdasan buatan (AI).
Melansir dari CNN, Jumat (10/1/2025), survei terhadap ratusan perusahaan besar di dunia menunjukkan 77% dari mereka berencana meningkatkan keterampilan para pekerjanya agar lebih kompetitif dalam bekerja dengan bantuan AI.
"Kemajuan dalam AI dan energi terbarukan sedang mengubah pasar tenaga kerja. Profesi teknologi meningkat, sementara beberapa peran tradisional seperti desainer grafis mulai melemah," tulis laporan WEF bertajuk Future of Jobs Report.
Pekerjaan yang Terancam dan Meningkat
Direktur Pelaksana WEF, Saadia Zahidi, menyoroti sejumlah profesi yang diperkirakan mengalami penurunan drastis akibat penyebaran AI. Beberapa di antaranya adalah petugas pos, sekretaris, dan pekerja administrasi.
Sementara itu, AI generatif (GenAI) turut mengubah industri dengan kemampuan menciptakan teks, gambar, dan konten lain berdasarkan permintaan pengguna. Teknologi ini dinilai mampu menggantikan pekerjaan berbasis pengetahuan.
"Kehadiran AI generatif memperlihatkan bahwa pekerjaan seperti desainer grafis dan sekretaris hukum menjadi peran yang paling cepat menurun," jelas Zahidi.
Namun, permintaan untuk pekerjaan terkait teknologi terus meningkat. Hampir 70% perusahaan dilaporkan berencana merekrut pekerja dengan keterampilan merancang dan menyempurnakan AI. Selain itu, 62% perusahaan juga ingin menambah karyawan yang mampu bekerja dengan teknologi AI secara optimal.
Keseimbangan Baru dalam Dunia Kerja
Tren ini menunjukkan banyak perusahaan tidak sepenuhnya menggantikan manusia dengan mesin, melainkan mendorong kolaborasi manusia-mesin. Peningkatan keterampilan pekerja dianggap sebagai langkah strategis untuk memaksimalkan potensi teknologi baru.
Meski demikian, penggunaan AI telah menggantikan sejumlah pekerjaan. Beberapa perusahaan teknologi seperti Dropbox dan Duolingo menyebut penggunaan AI sebagai alasan utama dalam mengambil keputusan PHK dalam beberapa tahun terakhir. (***)
Sumber: Goriau
Komentar Anda :