www.riau12.com
Senin, 13-Oktober-2025 | Jam Digital
16:00 WIB - Gemilang! Siswa Riau Boyong 12 Medali di OSN 2025, Bukti Kualitas Anak Negeri Lancang Kuning | 15:58 WIB - DPRD Riau Desak Pemprov Segera Sahkan RKPD 2026, Khawatir Pembahasan APBD Molor | 15:50 WIB - Muammar Alkadafi: Alih Status PPPK Jadi PNS Tak Timbulkan Beban Fiskal, Anggaran Sudah Ada | 15:36 WIB - Dana Siap, Dokumen Tak Lengkap: DPRD Riau Soroti Keterlambatan Gaji Guru ASN | 15:18 WIB - Banjir Tak Kunjung Usai, Pemko Pekanbaru Siapkan Sistem Biopori untuk Kurangi Genangan | 14:52 WIB - Pengemis Raup Rp18 Juta per Bulan di Pekanbaru, Ekonom: Ini Bukan Lagi Soal Sosial, tapi Bisnis!
 
Produksi 1.4 Juta Ton Pertahun, Indonesia Berpeluang Jadi Produsen Ikan Nilai Terbesar di Dunia
Senin, 02-12-2024 - 15:59:15 WIB

TERKAIT:
   
 

Riau12.com-JAKARTA – Ikan nila, atau dikenal juga sebagai tilapia, menjadi komoditas budidaya perikanan terbesar kedua di dunia setelah ikan mas. Indonesia memainkan peran penting sebagai salah satu produsen dan eksportir utama ikan ini, dengan potensi besar untuk menguasai pasar global.

Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), nilai pasar global ikan tilapia diproyeksikan mencapai 14,46 miliar dolar AS pada tahun 2024 dan diperkirakan melonjak hingga 23,02 miliar dolar AS dalam satu dekade ke depan. Pertumbuhan pasar ini didukung tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 4,8 persen menurut laporan Future Market Insight.

Indonesia saat ini menjadi produsen terbesar kedua ikan nila di dunia, dengan produksi sebesar 1,4 juta ton per tahun, di bawah China yang memimpin dengan produksi 1,7 juta ton. Dengan selisih hanya 300 ribu ton, Indonesia diyakini memiliki potensi besar untuk menjadi produsen terbesar dunia.

“Tilapia adalah salah satu dari lima komoditas unggulan KKP. Ini peluang besar untuk mendukung ketahanan pangan nasional sekaligus memperkuat posisi Indonesia di pasar global,” ujar Direktur Ikan Air Tawar Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya KKP, Ujang Komarudin, Senin (2/12/2024).

Namun, Ujang mengakui bahwa terdapat beberapa tantangan yang menghambat peningkatan produksi. Salah satunya adalah implementasi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 60 Tahun 2021 tentang penyelamatan danau prioritas nasional. Peraturan ini membatasi pemanfaatan danau untuk budidaya ikan, yang berdampak pada efisiensi produksi.

“Sebagai contoh, di Jawa Barat ada aturan Pergub yang membatasi Kolam Jaring Apung (KJA) di Cirata dan Jatiluhur. Aturan ini perlu dirancang lebih bijak, karena nilai ekonomi budidaya jauh lebih besar dibandingkan manfaat dari sektor wisata,” jelas Ujang.

Ketua Umum Masyarakat Akuakultur Indonesia, Rokhmin Dahuri, menyebutkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dengan wilayah perairannya yang terdiri dari 77 persen laut dan sisanya air tawar. Pemanfaatan sumber daya air tawar ini menjadi kunci untuk meningkatkan produksi ikan nila secara nasional.
“Meningkatkan produksi ikan nila sebenarnya tidak sulit. Pemerintah hanya perlu mempermudah perizinan, membangun infrastruktur pendukung, dan memberikan akses kredit yang lebih mudah bagi pelaku usaha,” kata Rokhmin.
Ia juga menekankan pentingnya Indonesia menerapkan benchmarking dari negara-negara lain dan mengikuti tujuh prinsip praktik terbaik akuakultur (best aquaculture practices)(***)

Sumber: Goriau 




 
Berita Lainnya :
  • Produksi 1.4 Juta Ton Pertahun, Indonesia Berpeluang Jadi Produsen Ikan Nilai Terbesar di Dunia
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    9 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved