Mirip, mata uang Asia mayoritas lesu pagi ini. Dolar Hong Kong minus 0,02 persen, ringgit Malaysia dan rupee India merosot 0,03 persen, peso Filipina jatuh 0,08 persen, won Korea Selatan minus 0,10 persen, yen Jepang melemah 0,12 persen, dan yuan China ambruk 0,16 persen.

Sedangkan penguatan hanya dialami dolar Singapura yang naik 0,04 persen dan baht Thailand plus 0,18 persen.

Namun, mata uang utama negara maju juga dominan dibuka menguat. Poundsterling Inggris tumbuh 0,04 persen, euro Eropa plus 0,07 persen, franc Swiss plus 0,04 persen, dolar Australia menguat 0,05 persen, dan dolar Kanada turun 0,02 persen.

Pengamat Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong memperkirakan rupiah hari ini masih belum sanggup menggulingkan dolar AS. Pasalnya, mata uang Negeri Paman Sam itu melanjutkan penguatan usai data klaim pengangguran AS yang lebih kuat dari perkiraan.

"Dolar AS juga didukung oleh pernyataan hawkish Powell (Gubernur The Fed Jerome Powell) yang mengatakan bahwa suku bunga tidak perlu buru-buru diturunkan, mengingat ekonomi AS masih sangat kuat dan terkuat di antara negara ekonomi maju," katanya.(***)

Sumber: Riaumandiri