www.riau12.com
Senin, 13-Oktober-2025 | Jam Digital
16:00 WIB - Gemilang! Siswa Riau Boyong 12 Medali di OSN 2025, Bukti Kualitas Anak Negeri Lancang Kuning | 15:58 WIB - DPRD Riau Desak Pemprov Segera Sahkan RKPD 2026, Khawatir Pembahasan APBD Molor | 15:50 WIB - Muammar Alkadafi: Alih Status PPPK Jadi PNS Tak Timbulkan Beban Fiskal, Anggaran Sudah Ada | 15:36 WIB - Dana Siap, Dokumen Tak Lengkap: DPRD Riau Soroti Keterlambatan Gaji Guru ASN | 15:18 WIB - Banjir Tak Kunjung Usai, Pemko Pekanbaru Siapkan Sistem Biopori untuk Kurangi Genangan | 14:52 WIB - Pengemis Raup Rp18 Juta per Bulan di Pekanbaru, Ekonom: Ini Bukan Lagi Soal Sosial, tapi Bisnis!
 
Usai Catat Rekor Tertinggi, Harga Emas Kini Turun 0,1 Persen
Selasa, 22-10-2024 - 08:18:19 WIB

TERKAIT:
   
 

Riau12.com-PEKANBARU- Harga emas melemah setelah mencatat rekor tertinggi sepanjang masa atau all time high (ATH) pada perdagangan Senin (21/10/2024). Hal itu karena imbal hasil (yield) obligasi Amerika Serikat (AS) menguat sehingga harga emas tertekan.

Mengutip Reuters, Selasa (21/10/2024), harga emas spot turun 0,1% menjadi US$ 2.719, setelah sempat mencapai rekor tertinggi US$ 2.740,37 di awal sesi perdagangan. Sedangkan kontrak berjangka emas AS ditutup naik 0,3% menjadi US$ 2.738,9.

Ahli strategi pasar senior RJO Futures Daniel Pavilonis mengatakan, imbal hasil obligasi AS 10 tahun meningkat cukup signifikan, dan indeks dolar menguat dan Ini memberi tekanan pada harga emas.

"Imbal hasil obligasi 10 tahun AS naik ke level tertinggi dalam 12 minggu, sementara indeks dolar meningkat, membuat emas lebih mahal bagi pembeli di luar negeri," ucapnya.

Emas sebagai aset safe haven terhadap ketidakpastian politik dan ekonomi, telah naik lebih dari 32% pada 2024. Selain itu, emas juga memecahkan beberapa rekor tertinggi, karena  pemangkasan suku bunga The Fed dan permintaan tinggi menciptakan hal baik bagi emas.

Pavilonis menambahkan, tak hanya imbal hasil obligasi AS, tetapi ketidakpastian pemilu AS dan ketegangan geopolitik Timur Tengah juga membuat harga emas melemah.

"Kita semakin mendekati pemilu AS, tinggal beberapa minggu lagi. Kemudian, juga ada ketegangan geopolitik yang terus berlanjut di Timur Tengah, seperti Israel, Iran, dan lainnya," tambah Pavilonis.

Sementara, analis UBS Giovanni Staunovo mengatakan, harga emas diperkirakan akan mencapai US$ 2.900 per ons dalam 12 bulan ke depan, didorong oleh pemangkasan suku bunga lebih lanjut oleh The Fed. Kini traders memperkirakan peluang sebesar 85% untuk pemangkasan suku bunga sebesar 0,25% pada November mendatang.

Sedangkan harga logam mulia lainnya, yaitu perak spot naik 0,6% menjadi US$ 33,85 per ons setelah sebelumnya mencapai level tertinggi sejak akhir 2012. Sementara platinum turun 0,7% menjadi US$ 1.006,25 per ons, sedangkan palladium merosot 2,4% menjadi US$ 1.054,07 per ons.(***)

Sumber: Cakaplah



 
Berita Lainnya :
  • Usai Catat Rekor Tertinggi, Harga Emas Kini Turun 0,1 Persen
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    9 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved